Komentar
Reportasesulut.com- Hampir capai 50 persen jumlah kendaraan di Kota Manado, tidak membayar pajak. Drs. Roy Marhaen Tumiwa selaku Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Pemprov Sulawes Utara merangkum angka pengendara yang tidak sadar akan kewajiba bayar pajak.
“Dari data sampai 31 oktober 2014, jumlah kendaraan di Kota Manado 228,034 unit. Roda dua 85,527 unit dan roda empat 27,243 unit. Nah, yang belum membayar pajak 112,770 unit, dibandingkan dengan yang telah membayar 115,264 unit,” urai Tumiwa.
Menurutnya, kasus tersebut mengakibatkan sebanyak miliaran uang pajak kendaraan belum masuk ke kas Negara. Hal tersebut butuh kerja keras demi mendapatkan pendapatan asli daerah.
“Akibat tak bayar pajak, banyak meresahkan masyarakat yang dibuktikan dengan kemacetan, bahkan mengisi BBM yang bukan menjadi haknya, termasuk memakai jalan yang telah dibangun pemerintah lewat pajak yang telah dibayarkan oleh para masyarakat yang sadar pajak,” keluh Tumiwa.
Ditambahkan mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulut itu, kesadaran membayar pajak merupakan salah satu reflekeksi iman, sehingga perlu ada sinergitas semua pihak, sehingga perlu diberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Manado yang secara bersama-sama ingin memelopori sadar pajak di Kota Manado.
Sementara Sekretaris Kota Manado Ir Hearvey Sendoh menanggapi kuragnya kesadaran masyarakat membayar pajak, menyatakan jika Sulut sebagai pelopor sadar pajak perlu ditunjang dan dibantu oleh Pemkot Manado yang merupakan bagian pemerintah. Sehingga, pajak yang dihasilkan bukan hanya untuk pembangunan fisik melainkan untuk berbagai hal sehingga seluruh aparat di Kota manado baik itu Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan untuk dapat membantu dalam hal penagihan pajak kendaraan di setiap lingkungannya.
“Saat ini dibutuhkan semangat kerja keras dan kerja cermat, serta disiplin dan koordinasi sehingga komitmen yang dibanguan terus terjaga dan konsisten untuk mendatapkan hasil yang terbaik untuk pembangunan di Sulut khususnya Kota Manado,” terangnya.