Seks Jadi Ritual Keagamaan di Gunung Kemukus -->

Iklan Semua Halaman

Seks Jadi Ritual Keagamaan di Gunung Kemukus

Kamis, 20 November 2014


Reportasesulut.com- Petrik Abboud Sebagai wartawan Televisi Australia menemukan kisah ritual seks di Gunung Kemukus, jawah Tengah. Tradisi itu berlanjut dari kisah seorang pangeran yang selingku dengan ibu tiri dan melarikan diri ke Gunung Kemukus.

Sampai sekarang, Gunung Kemukus jadi populer. Bahkan menjadi objek wisata bagi penduduk. Anehnya, tempat itu dilegalkan oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Pengunjung paling banyak pria dibanding wanita. Peluang besar bagi wanita pekerja seks komersial (PSK). Tempat itu dilengkapi Klinik kesehatan.

Tujuan adanya Klinik kesehatan di Gunung Kemukus, mencegah penyakit seksual menular. Hal ini dilakukan, kebanyakan peminat seks pria tidak biasa menggunakan kondom. Berpotensi menularnya HIV.  "HIV ada di atas (Gunung Kemukus)," terang Abboud.


Abboud juga berhasil mengikuti beberapa peziarah ke Gunung Kemukus dan berbincang tentang pengalaman mereka. Sebagian ada yang datang menggunakan motor dan juga kapal dari berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya adalah Mardiyah yang merupakan janda dan selama dua tahun telah berjuang secara finansial untuk hidupnya. Ia tinggal di sebuah kota kecil di Jawa dan baru saja menyelesaikan misinya untuk berhubungan seksual selama tujuh kali selama berada di Gunung Kemukus sambil mencari uang dari ritual tersebut.

Lain lagi dengan Gepeng yang bersama teman-temannya datang ke Gunung Kemukus hanya untuk bersenang-senang. Ia mengakui kedatangannya untuk melakukan ritual seks namun ia tidak menjelaskan dengan detail karena khawatir isterinya mengetahui hal ini.

"Kalian tidak akan menemukan ritual seperti ini di bagian dunia muslim lainnya dan juga di Indonesia," ujar Abboud.


Di satu sisi, ada mesjid berdiri di sana, namun tempat-tempat seks perselingkuhan banyak berdiri. Apalagi doa-doa zairah Agama Islam terdengar disana. Menurutnya ini ciri masyarakat hipokrit.

Pelacur di Gunung Kemukus harus dihilangkan. Kalau memang proses ritual ziarah tidak dihilangkan, jangan ada pelacuran yang dilegalkan. Yang terjadi justru pemerintah mengfasilitasi prostitusi di Gunung Kemukus. Terlihat ada tiket masuk Gunung Kemukus sebesar Rp 5 ribu tiap orang.

"Kepentingannya sudah meraup keuntungan, jadi akhirnya begitu. Atau mungkin juga pemerintah melarang tapi tidak bisa buat apa-apa. Saya kira (ormas) ekstrimis pun tidak akan bisa. Karena begitu masuk akan dimusuhi di situ," Keluhnya.