![]() |
ilustrasi : google.com |
Reportasesulut.com- Bitung, Sekelompok warga Kelurahan Manembo-nembo tengah, protes kepada pemerintah, karena, banyak rumah dibangun di atas ruas badan Jalan.
Adapun Rumah Keluarga UNO-Kibal, Perum Wale Blok B nomor 6 dan 8 di Kelurahan Manembo-nembo tengah, dikeluhkan warga. Salah satunya Armi.
Arman Jani tak segan menulis surat dengan tulisan tangan yang dialamatkan kepada pemerintah Kelurahan Manembo-Nembo tengah. Surat tertanggal 13 November 2014 berisi kritik soal bangunan rumah yang dibangun diatas badan jalan. Tidak hanya kritik pedas, Arman menghimbau agar pemerintah mampu menyelesaikan masalah warga tentang penolakan terhadap bangunan rumah di badan jalan.
Warga bertambah kecewa dengan sikap pemerintah Dinas Tata Ruang. Mereka menuntut kebijakan surat yang dikeluarkan oleh Sekertariat Daerah Kota untuk menindak lanjuti ketegasan yang sudah disepakati. Melalui surat No. 261/TR.a/XII/2009 tgl 10 Desember 2009 dan beberapa surat lainnya, bahwa sejak tanggal 27 Januari 2010 Rumah yang berada diatas badan jalan harus melakukan pembongkaran. Surat-surat itu ditunjukan kepada Pemilik Rumah, yakni Sdr. Mei Kimbal.
Keluarga Uno pun melakukan pembelaan diri, tak merasa salah dikarenakan memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh badan pertanah.
"Tanah ini kami akad kredit dengan luas tanah 10 X 12 meter persegi sebagai mana yang tercantum dalam sertifikat hak milik yang ada, dan sebenarnya tanah kami ini telah berkurang 50 cm di samping kiri jalan dan berkurang 70 cm di bagian belakang untuk badan jalan, jadi tidak bisa dilakukan pembongkaran karena tanah ini adalah milik kami yang kami kredit/bayar dengan susah payah." Jelas Ujar Agus Uno.
Antara warga dan pemilik Rumah bertegang suara. Masing-masing merasa dirugikan. Tak segan Pemerintah Kota Bitung melalui Dinas tata Kota beserta Lurah Manembo-Nembo, Amelia Ngantung, jenguk lokasi.
Pihak pemerintah mencoba menjadi penengah. Berdialog lah mereka dengan warga dan pemilik rumah. Sempat saling adu mulut antara Pemilik rumah dan warga. Syukur, situasi mampu diredah oleh pihak pemerintah.
Menanggapi dengan kepala dingin, pemerintah pun berjanji akan mencari solusi atas permasalahan ini. (Globalsulut)
Editor : Heski Hendom