![]() |
Google image |
Reportasesulut.com- Kahiyang Ayu (23), Putri Presiden RI Jokowi,
Jadi Perbincangan hangat di berbagai media massa. Dikarenakan, Ayu tidak lolos
Sewaktu seleksi Calon Pegaiwai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintahan
Kota Solo, Jumat (19/12).
Ayu yang lulusan jurusan Ilmu dan
Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo,
adalah salah satu dari 2.500 pelamar CPNS Pemkot Solo. Pelamar diwajibkan mengikuti tes dan
langsung dinilai.
Nilai capaian Kelulusan dibagi
tiga Bagian, yakni, tes Wawasan Kebangsaan, Intelegensi Umum dan Karekteristik
Pribadi. Dari tiga kategori penilaian, Anak kedua Presiden itu pun gagal dalam
bidang Wawasan Kebangsaan.
Rinciannya, Ayu hanya memperoleh
nilai 50 untuk tes wawasan kebangsaan yang seharusnya minimal 75, nilai 95 untuk
intelegensia umum dan nilai 155 untuk tes karakteristik pribadi. Jika
ditotalkan, skor Ayu sebanyak 300. Dan, dari sekian banyak peserta, hanya tiga
nama yang dinyatakan lulus seleksi.
Bersumber dari data tribun.com,
tiga nama yang dinyatakan lulus seleksi,
mereka adalah Nunung Marlina Widayati, skor (421), Ferary Sahita,
skor (414) dan Anung Prasetyanto, skor
(409).
Mendengar Anak Presiden tidak
lolos seleksi, Yuddy Christian (MenPAN-RB) ikut menanggapi.
"Putri Presiden saja tidak
lulus, dan Presiden tidak membantunya, " ujar Yuddy, Jumat (19/12/2014)
saat diliput oleh liputan6.
Kenyataan itu juga menjadi
pembelajaran bagi bangsa Indonesia yang tengah gencar melaksanakan reformasi
birokrasi. Generasi muda yang ingin menjadi pegawai harus memiliki kemampuan,
setidaknya untuk melampaui passing grade dalam Tes Kompetensi Dasar (TKD).
Jika peserta tes yang tidak
memenuhi passing grade diluluskan, berarti terjadi kecurangan dalam proses seleksi
CPNS. Tidak lulusnya Anak Presiden
Jokowi, terbukti, Terobosan evaluasi dengan sistem Computer Assisted Test
(CAT) mampu mengukur nilai murni dari masing-masing peserta seleksi.
Transparannya ujian CAT ke publik, Ayu, Anak Presiden RI menjadi buah bibir masyarakat luas. Nilai Wawasan Kebangsaannya yang tak capai passing grade, hangat diperbincangkan. (HH)
Editor : Heski Hendom