Anggota Marinir dan Polisi KPS Berhasil Menggagalkan Penyuludupan Senpi Jenis Revover di Pelabuhan Samudera Bitung -->

Iklan Semua Halaman

Anggota Marinir dan Polisi KPS Berhasil Menggagalkan Penyuludupan Senpi Jenis Revover di Pelabuhan Samudera Bitung

Kamis, 15 Januari 2015
Reportase Sulawesi Utara - Penemuan
Senjata Api (Senpi) jenis Revover oleh anggota Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan Angkatan Laut (Yonmarhanlan) VIII Kota Bitung, ditemukan pada salah satu penumpang kapal yang bernama Asriani (38) warga Skow Mabo Papua, RT/RW 003/002, Kecamata Muara Tami Papua, dikawasan Pelabuhan Samudera Bitung, Kamis (15/01), Pukul 11.00 Wita.

Senpi jenis Revover dan juga 27 butir amunisi tersebut dikemas dalam Termos air panas, sehingga salah satu anggota Marinir yang berjaga – jaga dipintu melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan bahwa termos air panas ini sudah dimodivikasi, makanya ada beberapa barang yang diseludupkan didalam yaitu, minuman keras jenis cap tikus, 3 buah kaos dan juga senjata api serta 27 butir amunisi (Peluru).

Kepala Seksi (Pasi) Ops Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung,  Mayor Marinir  Aang Andi W mengatakan, anggotanya siang itu sekitar pukul 11.00 Wita lagi sementara memeriksa kedua orang suami istri "Awalnya kami menemukan 400 liter cap tikus yang diisi dalam botol air mineral dan kantong pelastik. Setelah itu kami menemukan Senpi itu dalam termos air. Pasangan Pasutri ini kemudian kabur, istrinya berhasil kami tangkap, sedangkan suaminya melarikan diri.

Rencananya, “penyeludupan Senpi yang dilakukan oleh pasangan suami istri (Pasutri) yang bernama Astriani (38) dan Andrianus Batahang (38), akan dibawa ke Nabire (Papua) lewat kapal KM Doronloda. Untuk perkembangan lebih lanjut, kasus ini kami serahkan kepada Polisi Resort Kawasan Pelabuhan Samudera Bitung (KPS)”, pungkas Aang.

Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono, lewat Kapolsek KPS Bitung, AKP Jounly Runtu saat dikonfirmasi oleh awak media diruangannya menjelaskan, barang bukti dan juga istri tersangka sudah kami amankan, sedangkan suaminya masih dalam pengejaran anggota kami. Sedangkan untuk temuan Senpi ini bukanlah kasus biasa, makanya pihak kami masih menindak lanjuti.