Reportase Sulut - Ketua Dewan dan juga Anggota Komisi C
DPRD Kota Bitung berkunjung kekompleks pergudangan b
ulog yang berlokasi di Kelurahan Paceda, Kecamatan Madidir Bitung, Jalan Babe Palar Nomor 129, menanggapi keluhan masyarakat tentang beras jatah (Raskin) yang tak layak dikonsumsi dan juga mengenai kurangnya ukuran beras 15 Kg – 50 Kg yang ditemukan dibeberapa pasaran, Rabu (04/02).
ulog yang berlokasi di Kelurahan Paceda, Kecamatan Madidir Bitung, Jalan Babe Palar Nomor 129, menanggapi keluhan masyarakat tentang beras jatah (Raskin) yang tak layak dikonsumsi dan juga mengenai kurangnya ukuran beras 15 Kg – 50 Kg yang ditemukan dibeberapa pasaran, Rabu (04/02).
Keluhan masyarakat yang langsung
ditanggapi oleh anggota Dewan Komisi C Kota Bitung langsung ditindak lanjut
langsung kelokasi gudang bulog, bahwa keluhan masyarakat Kota Bitung penerima
raskin kedapatan bahwa beras jatah yang mereka terima sudah dalam kondisi rusak
dan tak layak dikonsumsi.
Kedatangan Ketua Dewan Kota Bitung, Laurensius Supit dan beberapa Anggota
Komisi C yakni, Habriyanto Achmad, Nabsar Badoa, Superman Gumolung, Djon C
Hamber, Keegon M Kojoh dan Joel Lengkong disambut baik oleh kepala gudang bulog
A , Meydi Maxi Wongkar serta kepala Gudang B, Pentje Horman.
Superman Gumolung yang langsung
memberikan masukan kepada kedua kepala gudang beras bulog mengatakan, kunjungan
meraka hanyalah menindak lanjuti mengenai beras jatah yang ada digudang bulog,
karena keluhan masyarakat miskin (Raskin) akhir – akhir ini tentang beras jatah
yang kedapatannya ada yang berulat, mengeluarkan bau yang tidak sedap dan juga
sudah berubah warna (Kabubu) masih saja beredar kemasyarakat, dan kenapa beras
seperti ini diberikan kepada masyarakat, padahal kalau berbicara beras, yang
layak untuk mengkonsumsi itu manusia bukan binatang, dimana kinerja bulog, dan
apakah semua ini ada mafia beras dibalik semua ini.
Kepala Gudang A,Meydi Maxi Wongkar
mengatakan, mengenai kwalitas beras impor dan juga ekspor sangat jauh berbeda,
kalau segi rasa, masih beras lokal yang masih lebih bagus, walaupun berasnya
hancur namun banyak masyarakat yang suka, saat ini beras ekspor sudah dibatasi
oleh pemerintah pusat. Mengenai beras yang ada dipasaran itu sudah bermacam –
macam beras yang ada, makanya tiap pengeluaran beras yang dibulog selalu kami
cek, setau kami mengenai beras yang diperuntukan bagi masyarakat miskin (Raskin)
berkualitas medium (Beras bagus).