![]() |
Presiden RI | Jokowi |
Reportasesulut.com- Polemik yang terjadi di negara kita sepertinya memicu emosi negatif bukan hanya kalangan pejabat setempat. Efek negatif itu rupanya mulai menyebar tak terpuji di kalangan masyarakat.
Baru-baru ini, beredar kabar tak enak, kalau presiden kita mendapat ancaman akan dibunuh. Tentu, penyebaran informasi ini pasti di pandang serius oleh pihak presiden. Hal tersebut, terkesan berontak. Seolah presiden kita memang tak dihormati lagi.
Informasi ini berawal dari penyebaran SMS pendek yang masuk di kalangan warga Tanggerang. Isi pesan menegaskan soal ledakan pesawat di Bandara Udara Soekarno-Hatta, hingga pesan nekat untuk membunuh Presiden Joko Widodo.
Teror dimulai saat penyebaran pesan secara menyeluruh dari nomor 085758905xxx, Rabu 18 Maret. Isi pesannya tertuliskan "Pesawat Lufthansa rute Jakarta-berlin tergelincir saat take off di bandara Soetta Pukur 10.25. Diperkirankan semuanya tewas. Pak Nur Rakhman, Pegawai Atc Soetta 085758905xxx"
Setelah dilakukan kofirmasi, mengkaji kebenaran pemberitaan SMS di atas, Humas, Yudis Taiwan tidak membenarkan kalau ada kecelakaan pesawat.
"Info itu kacau, tidak jelas sumbernya," ujar Manager Humas dan Protokol Bandara Soekarno-Hatta Yudis Tiawan. Yudis juga memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul pun ikut menaggapi kasus tersebut, sehingga mereka sedang menelusuri SMS terebut. "Kami sedang telusuri dan menyelidiki nomor handphone tersebut," kata dia kepada Tempo Sabtu 21 Maret 2015.
Saat dihubungi polisi, nomor tersebut tidak diangkat. Seketika malah aksi tersebut menyebabkan pesan pendek yang bertubi-tubi dengan isi nada penuh ancaman. Isinya antara lain "Semua kepolisian mau kami habisi. Tinggal tunggu waktu. Kami anggota ISIS sudah sakit hati... juga Jokowi harus mati."
Pesan lainnya seperti ini: "Kami tidak main2. Kami ISIS, akan menghancurkan polri, jaksa agung dan presiden kurus. Telah memvonis bahwa narkoba perusak generasi, padahal narkoba ini membuat orang bersemangat, kalau orang mau mati ya mati dong bukan narkobanya. Juga ISIS, kami telah di jelek2n bahwa kami pemberontak, tapi kami hanya merekrut untuk bekerja sama, toh mereka kami gaji. Seolah2 kalian paling benar. Liat tuh pengeruk uang rakyat, kok nyantai aja."
Pesan selanjutnya: "Kami telah instruksi anggota kami untuk bersiap2 menghancurkan kalian. Kami dari lampung timur, markas kami di sumur kucing lampung timur."
Mulyadi, 40 tahun, salah satu warga Tangerang yang menerima pesan pendek itu kaget. "Wah, ini orang bener-bener kacau," katanya. Mulyadi terus mendapat kiriman pesan aneh itu.
Menurut Martinus Sitompul, jika sudah ditemukan, pelakunya dapat dikenakan pidana. "Kami akan menindak tegas pelaku pengirim ancaman sebagaimana diatur dalam UU ITE," kata dia.