Operasi Pekat Gabungan Mengamankan Puluhan Ranmor dan Pelajar SMP Membawa Sajam -->

Iklan Semua Halaman

Operasi Pekat Gabungan Mengamankan Puluhan Ranmor dan Pelajar SMP Membawa Sajam

Senin, 16 Maret 2015
Reportase Sulut - Operasi Penyakit Masyarakat (PEKAT) Samrat 2015 di Kota Bitung, Polri dan TNI bersama – sama melakukan operasi dalam tujuan atau sasaran memberantas pembegalan motor, balap liar, sajam dan juga minuman keras, Selasa (17/03).


 Operasi gabungan yang dipimpin langsung oleh Waka Polres Bitung, Kompol Iwan Manurung diwakili Kabag OPS Polres Bitung, Kompol Drs Hulman Gurning yang melibatkan seluruh anggotanya, sedangkan  dari unsur TNI Marinir Bitung hanya melibatkan pasukannya sebanyak 12 Anggota dan Kodim 1310 Bitung melibatkan pasukannya sebanyak 15 Anggoita.
Tujuan operasi pekat yang dilakukan oleh aparat gabungan hanya ingin menstabilkan kembali keamanan Kota Bitung, karena akhir – akhir ini, warga mulai resah dengan adanya pembegalan motor yang dilakukan oleh orang – orang tidak bertanggung jawab serta menertibkan balap liar  di Pusat Kota Bitung, yang setiap malam jalan tersebut dipakai balapan liar oleh kalangan anak – anak muda yang masih status pelajar.
Yang anehnya, walaupun operasi ini terus menerus dilangsungkan oleh pihak kepolisian Bitung, kalangan anak  muda ini masih saja melakukan balapan liar setiap malam diruas jalan Pusat Kota Bitung. Untuk mengantisipasi hal – hal yang berbaur negatif, warga berharap kepada aparat kepolisian Bitung agar setiap malamnya melakukan pemantauan.
Dalam operasi Pekat, aparat gabungan berhasil mengamankan, 48 Unit kendaraan bermotor tanpa kelengkapan, 3 Orang remaja yang membawa sajam panah wayer yaitu, Rifai Lakoe (14) Siswa SMP Papusungan, warga Pateten 1, Ling 1, Zaiful Waeng (17), warga Pateten 1, Ling 1, Krisdio Yakobus (14), Siswa SMPN 7 Bitung, sedangkan 2 Orang membawa sajam jenis pisau yakni, Marselino Tengker (14), Siswa SMPN 7 Bitung, warga Kakenturan 1, Indra Arifianto (15), Siswa SMPN 7 Bitung, warga Pateten 1.
Waka Polres Bitung, Kompol Iwan Manurung menjelaskan, seluruh kendaraan bermotor yang terjaring dalam operasi tersebut akan diamankan di Mapolres Bitung, sedangkan anak - anak pelajar yang membawa sajam akam dimintai keterangan mengenai apa maksud dan tujuan mereka untuk membawa panah wayer dan juga pisau.