Reportase Sulut - Sekitar warga kompleks Parigi Dolong (Pardo) Kelurahan Bitung Tengah,
Kecamatan Maesa, Selasa siang (14/04), Pukul 11.30 Wita, dihebohkan dengan
salah satu warga bernama Rudi Serang (48) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Peristiwa sangat memilukan yang dirasakan oleh keluarga
Serang – Berkipas, pertama kali diketahui oleh anaknya yang bernama Brandon Serang
(16), saat itu baru bangun dari tidur, kemudian dirinya hendak mengambil
charnger hp (Cars) yang diletakkan diatas lemari pakaian, dengan wajah terkejut,
Bradon melihat ayahnya sudah dalam posisi tergantung dibawah tangga lantai dua
rumah dengan seutas kabel yang melingkar dilehernya.
Kapolsek Maesa Bitung, Kompol Novani Jansen menjelaskan, tidak ada tanda kekerasan, makanya pihak kami masih sementara memeriksa beberapa saksi,termasuk salah satu anaknya yang pertama kali melihat kejadian ini, maka dari itu, pihak kelurga korban meminta, agar korban tidak perlu diotopsi, melainkan hanya periksa bagian luar. Kemungkinan korban mengkhiri hidupnya dengan gantung diri akibat stres dengan penyakitnya,
Nekatnya aksi gantung diri yang dilakukan oleh
seorang Ayah dari 5 orang anak tersebut, diduga karena depresi penyakitnya yang
sudah lama diderita.
Brandon (16) dengan raut wajah yang sangat sedih, langsung
ditanya oleh pihak polisi mengatakan, waktu melihat ayahnya sudah tidak
bernyawa lagi, dirinya tidak tau harus berbuat apa, yang dia lakukakan hanyalah
lari keluar rumah dan berteriak minta
tolong kepada tetangga dan warga sekitar kompleks Parigi Dolong (Pardo),
kemudian beberapa tetangga langsung datang.
Sebelum tubuh korban diturunkan, warga langsung melaporkan
kejadian ini ke Polsek Maesa Bitung, kemudian Pihak polsek bersama Tim
Identifikasi Polres Bitung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat
kejadian perkara (TKP). Setelah melakukan pemerikasaan, salah seorang dari tim
identifikasi mengatakan kepada beberapa awak media, bahwa ditubuh korban tidak ditemukan
adanya tanda - tanda penganiayaan, melainkan kondisi tubuh korban dengan lidah merjulur
keluar dan celana dalam ditemukan ada air sperma.
Sedangkan isteri korban, Evelin Berkipas (46) yang
salah satu guru mengajar (PNS) di Sekolah SD GMIM 9, Kelurahan Pinangunian,
Kecamatan Aertembaga, sekitar pukul 13.00, saya ditelefon oleh salah satu
keluarga, yang mana mereka katakana, suami
kamu telah meninggal dengan gantung diri dibawah lantai dua tingkat rumah, tadi
pagi, pukul 06.30 Wita, saat pergi
mengajar disekolah tersebut, dia tinggalkan suaminya lagi sedang tertidur pulas
dikamar. Hampir dari 2 tahun ini, suaminya mengidap penyakit asam urat, kekurangan
zat garam dan anemia sehingga beberapa kali keluar masuk rumah sakit.
Kapolsek Maesa Bitung, Kompol Novani Jansen menjelaskan, tidak ada tanda kekerasan, makanya pihak kami masih sementara memeriksa beberapa saksi,termasuk salah satu anaknya yang pertama kali melihat kejadian ini, maka dari itu, pihak kelurga korban meminta, agar korban tidak perlu diotopsi, melainkan hanya periksa bagian luar. Kemungkinan korban mengkhiri hidupnya dengan gantung diri akibat stres dengan penyakitnya,