
Kegiatan apel tersebut,
sekaligus dirangkaikan dengan program utama Kapolda Sulawesi Utara “Berenti Jo
Bagate” dipimpin langsung Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono, ditandai dengan
menandatangani spanduk raksasa yang dilakukan secara bersama – sama oleh Tokah
Masyarakat, Tokoh Agama, Mahasiswa dan Pelajar yang telah bertekad menolak kehadiran ajaran ISIS di Kota
Bitung.
Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono menegaskan, bahwa ISIS
bukanlah ajaran agama, melainkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila
dan Undang – Undang Dasar 1945, serta merusak NKRI yang kita cintai. Maka dari
itu, ISIS tidak boleh berkembang di Indonesia, lebih khususnya di Kota Nyiur
Melambai (Manado).
Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Sulut, khususnya
masyarakat Kota Bitung agar tidak mudah terpengaruh akan ajakan dan rayuan kelompok
tersebut, karena ajaran ISIS sangat bertentangan sekali dengan ajaran Islam
yang sebenarnya, tutur Sarwono.
Sedangkan Pemerintah Kota Bitung melalui Sekretaris Kota
Bitung, Drs Edison Humiang MSi menyampaikan, ISIS dan organisasinya tentu harus
kita tolak dari Kota Bitung, karena tidak sejalan dengan Visi dan Misi pembangunan
serta ajaran agama.
Selain itu, pemerintah juga mendukung sepenuhnya rrogram Kapolada
Sulut tentang Brenti Jo Bagate, yang menginspirasi terhadap masyarakat akan
bahaya minuman keras yang berdampak pada ancaman bagi dirinya sendiri dan
lingkungan, jelas Humiang.
Deklarasi yang menyuarakan, Menolak keras faham radikalisme ISIS dan Brenti jo bagate, dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Pimpinn dan Angota DPRD Bitung, Anggota TNI - Polri beserta pimpinan Ormas, LSM dan tamu undangan lainnya.
Deklarasi yang menyuarakan, Menolak keras faham radikalisme ISIS dan Brenti jo bagate, dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Pimpinn dan Angota DPRD Bitung, Anggota TNI - Polri beserta pimpinan Ormas, LSM dan tamu undangan lainnya.