Reportase Sulut - Bahan menjadi tugas kita bersama adalah bagaimana
kita semua menangkal atau memerangi faham – faham radikalisme atau Islamic
State Of Irak Syria (ISIS) yang tengah merambat dibumi Indonesia, seperti
diwilayah Sulawesi Tengah yang kemarin telah tertangkap mati salah satu teroris
yaitu Daeng Koro.
Selasa pagi (28/04), Pukul 10 Wita, bertempat
diruang BPU Kantor Walikota Bitung, puluhan orang yang mewakili dari Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama dan LSM Kota Bitung, Sulawesi Utara menghadiri Dialog Nasional bertemakan Menolak
Gerakan Radikalisme ISIS di Kota Bitung.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemkot Bitung, secara resmi dibuka oleh Asisiten 3 Pemkot
Bitung, Malton Andalangi dihadiri oleh seluruh Unsur Forkopimda Kota Bitung
yang menghadirkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bitung, Drs Ulyas Taha
MPd, Ketua MUI Kota Bitung, Drs Abdurahman Kaluku, FKUB Kota Bitung, Pendeta
Robby Kawengian dan Ustat Abdul Latif Tahir.
Kinerja Polri yang khususnya Kepolisian Polda Sulut,
yang lebih khususnya personil Polri, TNI, Ormas – Ormas yang hampir setiap saat
melakukan kegiatan dan juga operasi dengan sasaran untuk melakukan pencegahan
serta agar bibit – bibit faham radikalisme atau ISIS tidak akan tumbuh dan
berkembang di Bumi Nyiur Melambai (Manado), lebih khusunya Kota Bitung.
Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono dalam pemaparannya
menjelaskan, untuk mengantisipasi jangan sampai radikalisme ISIS masuk ke
Sulawesi Utara, kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan di Kota Bitung, itu
dikarenakan Kota Bitung terdapat beberapa pelabuhan, yang nantinya jaringan
ISIS dengan mudah bisa masuk. Untuk melakukan pencegahan, harus ada
keterlibatan seluruh elemen, agar Kota Bitung yang kita tempati bisa aman dan
tenteram.
Makanya pemerintah Kecamatan serta Kelurahan harus
berperan aktif menanggapi hal tersebut, kalau perlu, setiap ada pendatang baru
harus didata dengan sebaik mungkin dan mengaktifkan kembali siskamling ditiap –
tiap kelurahan dengan penjagaan 1x24 jam, kalau ada yang mencurigakan,
diharapkan pemerintah setempat segera melaporkan kepada pihak yang berwajib,
pungkas Sarwono.