Unsur Forkopimda Gelar Dialog Nasional Menolak Gerakan Radikalisme ISIS Masuk di Kota Bitung -->

Iklan Semua Halaman

Unsur Forkopimda Gelar Dialog Nasional Menolak Gerakan Radikalisme ISIS Masuk di Kota Bitung

Selasa, 28 April 2015
Reportase Sulut - Bahan menjadi tugas kita bersama adalah bagaimana kita semua menangkal atau memerangi faham – faham radikalisme atau Islamic State Of Irak Syria (ISIS) yang tengah merambat dibumi Indonesia, seperti diwilayah Sulawesi Tengah yang kemarin telah tertangkap mati salah satu teroris yaitu Daeng Koro.

Selasa pagi (28/04), Pukul 10 Wita, bertempat diruang BPU Kantor Walikota Bitung, puluhan orang yang mewakili dari Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan LSM Kota Bitung, Sulawesi Utara  menghadiri Dialog Nasional bertemakan Menolak Gerakan Radikalisme ISIS di Kota Bitung.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemkot Bitung,  secara resmi dibuka oleh Asisiten 3 Pemkot Bitung, Malton Andalangi dihadiri oleh seluruh Unsur Forkopimda Kota Bitung yang menghadirkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bitung, Drs Ulyas Taha MPd, Ketua MUI Kota Bitung, Drs Abdurahman Kaluku, FKUB Kota Bitung, Pendeta Robby Kawengian dan Ustat Abdul Latif Tahir.

Kinerja Polri yang khususnya Kepolisian Polda Sulut, yang lebih khususnya personil Polri, TNI, Ormas – Ormas yang hampir setiap saat melakukan kegiatan dan juga operasi dengan sasaran untuk melakukan pencegahan serta agar bibit – bibit faham radikalisme atau ISIS tidak akan tumbuh dan berkembang di Bumi Nyiur Melambai (Manado), lebih khusunya Kota Bitung.

Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono dalam pemaparannya menjelaskan, untuk mengantisipasi jangan sampai radikalisme ISIS masuk ke Sulawesi Utara, kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan di Kota Bitung, itu dikarenakan Kota Bitung terdapat beberapa pelabuhan, yang nantinya jaringan ISIS dengan mudah bisa masuk. Untuk melakukan pencegahan, harus ada keterlibatan seluruh elemen, agar Kota Bitung yang kita tempati bisa aman dan tenteram.

Makanya pemerintah Kecamatan serta Kelurahan harus berperan aktif menanggapi hal tersebut, kalau perlu, setiap ada pendatang baru harus didata dengan sebaik mungkin dan mengaktifkan kembali siskamling ditiap – tiap kelurahan dengan penjagaan 1x24 jam, kalau ada yang mencurigakan, diharapkan pemerintah setempat segera melaporkan kepada pihak yang berwajib, pungkas Sarwono.