KomentarReportase Sulut - Lama geram dengan ketidakadilan yang dilihatnya
dilakukan oleh pihak Eksekutif dan Legistlatif serta banyaknya praktek
kongkalikong yang terjadi antara keduanya,membuat DR Dems Reinerd Tandaju SPd
MAP, memilih untuk mengabdikan dirinya untuk menerobos hal - hal yang selama
ini membuat publik dibodohi dengan tingkah laku yang disajikan oleh pihak
Eksekutif dan Legislatif di Kota Bitung, Kamis (07/05).
Akademisi yang selama ini malang melintang di dunia pendidikan sebagai Instruktur Tingkat Nasional mengambil kesempatan untuk berjuang melalui jalur independen yang akan dipakainya untuk ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota dan Wakil Walikota di Kota 9 Desember 2015 nanti.
Saat ditanyakan tentang motivasinya untuk ikut, Tandaju mengatakan bahwa keinginannya ini sudah dipendam sangat lama, sampai akhirnya dirinya melihat bahwa perjuangannya selama ini untuk kesejahteraan guru dan hal - hal mendasar lainnya yang selama ini menyengsarakan rakyat Kota Bitung tidak pernah digubris hanya karena dirinya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) biasa.
Oleh karena itu,saat melihat adanya kesempatan untuk maju dalam Pilkada Kota Bitung nanti,saya mengambil keputusan untuk ikut berjuang walau lewat jalur Independen,”ungkap Tandaju.
Memiliki pengalaman dan banyak makan asam garam dalam dunia birokrat menjadikannya mengerti bahwa tidak mudah untuk merubah satu tatanan dalam pemerintahan daerah kecuali dirinya sendirinya yang terjun masuk kedalamnya untuk mengubah apa yang tidak benar yang selama ini dirinya lihat.
Saat ditanyakan apakah dirinya siap jadi sama seperti Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), yang berani untuk mengungkapkan kebobrokan yang ada di Eksekutif dan Legistlatif,dan yang pastinya akan membuat dirinya serta keluarganya dimusuhi, maka dari itu, Tandaju menyatakan siap berkorban dalam mengembang tanggung jawab yang dipercayakan oleh rakyat saat dia terpilih nanti.
Akademisi yang selama ini malang melintang di dunia pendidikan sebagai Instruktur Tingkat Nasional mengambil kesempatan untuk berjuang melalui jalur independen yang akan dipakainya untuk ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota dan Wakil Walikota di Kota 9 Desember 2015 nanti.
Saat ditanyakan tentang motivasinya untuk ikut, Tandaju mengatakan bahwa keinginannya ini sudah dipendam sangat lama, sampai akhirnya dirinya melihat bahwa perjuangannya selama ini untuk kesejahteraan guru dan hal - hal mendasar lainnya yang selama ini menyengsarakan rakyat Kota Bitung tidak pernah digubris hanya karena dirinya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) biasa.
Oleh karena itu,saat melihat adanya kesempatan untuk maju dalam Pilkada Kota Bitung nanti,saya mengambil keputusan untuk ikut berjuang walau lewat jalur Independen,”ungkap Tandaju.
Memiliki pengalaman dan banyak makan asam garam dalam dunia birokrat menjadikannya mengerti bahwa tidak mudah untuk merubah satu tatanan dalam pemerintahan daerah kecuali dirinya sendirinya yang terjun masuk kedalamnya untuk mengubah apa yang tidak benar yang selama ini dirinya lihat.
Saat ditanyakan apakah dirinya siap jadi sama seperti Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), yang berani untuk mengungkapkan kebobrokan yang ada di Eksekutif dan Legistlatif,dan yang pastinya akan membuat dirinya serta keluarganya dimusuhi, maka dari itu, Tandaju menyatakan siap berkorban dalam mengembang tanggung jawab yang dipercayakan oleh rakyat saat dia terpilih nanti.
