
Penjagaan
dan juga pengamanan di Kantor Polres Bitung diperketat dengan melakukan siaga
satu yang dibantu oleh Brimob Polda Sulawesi Utara berjaga – jaga dipintu masuk
dan bahkan seputaran lokasi kantor tersebut dengan mengantisipasi akan terjadi
tindakan anarkis yang akan dilakukan oleh umat muslim yang melakukan aksi demo
dihalaman Kantor Polres Bitung.
Beruntung
aksi demo ini berjalan aman dan kondusif, sehingga suasana dilingkungan kantor
Polres Bitung stabilitas keamannya terjaga dengan baik, yang awalnya para
pendemo ini sangat marah, namun dengan emosional mereka bisa menahan diri
disaat perwakilan dari tokoh muslim dan beberapa Anggota Dewan Muslim diundang
oleh Kapores Bitung diruangan lobi, Sabtu (18/07), untuk melakukan mediasi dan menacari solusi
bagaimana memecahkan masalah, agar kondisi stabilitas di Kota Bitung bisa
terjaga dengan aman sehingga tidak terjadi konflik Sara yang selama ini tidak
diinginkan sama sekali oleh seluruh masyarakat Indonesia, lebih khususnya
masyarakat Sulawesi Utara yang ada di Kota Bitung.
Reportase
Sulut.com saat berada dilokasi melihat, beberapa kali dari perwakilan tokoh
muslim melakukan mediasi dan langsung menyampaikan kepada ratusan umat muslim
yang hadir, mereka tidak merespon sama sekali apa yang telah disampaikan,
bahkan yang ada keluar hanyalah kata – kata, agar saudara mereka Bari Palakua
dikeluarkan saat ini juga, kalau perlu, pihak kepolisian bisa keluarkan ia sejenak
agar kami bisa berjabat tangan dengannya moment bersilaturahim dalam rangka
Perayaan Idul Fitri.
Selanjutnya,
tokoh muslim dan Kapolres Bitung bernegosiasi agar permintaan mereka bisa dituruti
walaupun hanya sebentar. Permintaan itu dikabulkan oleh Kapolres Bitung, AKBP
Reindolf Unmehopa SH SIK, dengan permintaan menjenguk saudara Bari dirutan
Polres Bitung hanyalah beberapa perwakilan saja dengan dikawal ketat oleh
anggota polisi.
Beberapa
perwakilan yang menjenguk Bari Palakua dirutan Polres Bitung langsung berjabat
tangan dan saling memelukdengan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436
H, Minal Aidin Wal’faidzin, Mohon Maaf lahir Batin dengan bercucuran air mata.
Perwakilan ini, memberikan harapan besar kepada Bari Palakua agar bersabar, karena
barang siapa yang menolong Agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan
menangguhkan kedudukannya.
Lanjutnya
lagi, setelah menjenguk Bari Palakua, salah satu Mahasiswa Islam Kota Bitung
melakukan orasi dan mengatakan, akan mendirikan tenda dihalaman Kantor Polres
Bitung demi mendukung saudara mereka yang telah ditahan. Pendirian tenda ini
adalah tanggungjawab bersama dan ini semua kami lakukan bukan untuk
memprovokasi umat muslim di Kota Bitung, melainkan hanyalah sebuah dukungan.
Sedangkan
Ustat Sumarno Maspeke dalam penyampaiannya, aspirasi kalian akan disampaikan
kepada Kapolres Bitung, asalkan setelah bertemu dan berjabat tangan dengan Bari
Palakua, diharapkan kembali kerumahnya masing – masing dengan menjaga keamana stabilitas
negara dan jangan membuat tindakan – tindakan anarkis yang dilarang oleh agama.

Tokoh
Muslim yang ikut hadir dalam mediasi dengan Kapolres Bitung untuk menyikapi
peristiwa penaburan kepala Babi dan Usus (Teripang) dilokasi pembanguinan
Masjid di Kelurahan Girian Permai dan mengusut siapa pelaku pelemparan batu
dimalam takbiran yaitu, Ketua PHBI Bitung, H Ramlan Ifran, Anggota DPRD Kota
Bitung,Faisal Dzulkarnain,Ketua LPTQ Kota Bitung, Gunawan Pontoh, Ketua Panitia
pelaksana malam Takbiran, Lukman U Lamato, Tokoh Masyarakat, Letkol (Pur) M Hidayat,
Tokoh Agama Islam, Ustat.Sumarno Maspeke, Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota
Bitung, H Yusuf Sultan, Kasubag Kemenag Kota Bitung, Samsuddin Pulu.