
Kepolisian Bitung yang telah menahan Bari Palakua,
warga Bitung Barat Dua, Kecamatan Maesa, membuat masyaraka muslim di Kota
Bitung menilai, bahwa penahanan itu mereka menganggap tidaklah jelas. Untung
suasana demo damai yang hampir saja memanas menjadi redah sehingga suasana di
Kantor Polres Bitung aman dan kondusif.
Berita ini sampai diturunkan, karena hasil temuan
oleh Reportase Sulut.com didemo damai menyaksikan bahwa permintaan mereka itu hanyalah
pihak polisi mengeluarkan Bari Palakua, mereka juga berharap agar pelemparan
batu dimalam pawai takbiran pada Kamis malam (16/07), segera ditangkap, karena inseden yang
terjadi disaat malam takbiran sehingga terjadi baku pukul dengan sekelompok orang
non muslim adalah pelemparan batu.
Disamping itu juga, mereka mengangkat kembali peristiwa
yang terjadi lokasi pembangunan masjid di Kelurahan Girian Permai, Kecamatan
Matuari tentang penabur kepala Babi dan ususnya sampai saat ini pelakunya belum
juga tertangkap. Peristiwa – peristiwa yang terjadi seperti ini, kami minta polisi
harus bersikap tegas untuk mengambil tindakan, kalaupun itu tidak tegas, kami
anggap polisi telah lalai dalam menjalankan tugas negara yang sudah dilandaskan
didalam Undang – Undang Dasar 1945, ucap para pendemo.
Suasana demo damai oleh ratusan orang umat muslim kemarin
di Markas besar kepolisian Bitung pengamanannya diperketat dengan perlengkapan
lengkap dan dibantu oleh Brimob Polda Sulawesi Utara yang berjaga – jaga diseputaran
lokasi Kantor Polres Bitung untuk menjaga ada hal – hal yang tidak dinginkan.