Reportase Sulut - Dipelabuhan dermaga Samla (Samuel
Languyu) Satkamla (Satuan Keamanan Laut) Lantamal VIII Bitung, Sulawesi
Utara (Manado), Kamis pagi(06/08), Pukul 07.00 Wita, Komandan Lantamal VIII, Laksamana Pertama
TNI Manahan Simorangkir SE MSc memimpin langsung upacara pemberangkatan pasukan
Lantamal VIII dalam rangka Satgas (Satuan Tugas) dan peresmian pangkalan utama
TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan yang akan diresmikan pada Tanggal 12/08/2015.
Kegiatan pelaksanaan pemberangkatan pasukan Lantamal VIII dalam rangka Satgas (Satuan Tugas) dan sekaligus dirangkaikan dengan peresmian pangkalan utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan tersebut, seluruh prajurit diberangkatan ke daerah operasi tujuan diangkut dengan KRI Teluk Celukan Bawang (TCW) – 532, perjalanan akan ditempuh dengan waktu dua hari pelayaran.
“ Dalam upacara pemberangkatan 279 orang
prajurit Lantamal VIII yang terdiri dari 159 orang prajurit Lantamal VIII dan
120 orang prajurit dari Lanal Tarakan dan Lanal Nunukan”
Kegiatan pelaksanaan pemberangkatan pasukan Lantamal VIII dalam rangka Satgas (Satuan Tugas) dan sekaligus dirangkaikan dengan peresmian pangkalan utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan tersebut, seluruh prajurit diberangkatan ke daerah operasi tujuan diangkut dengan KRI Teluk Celukan Bawang (TCW) – 532, perjalanan akan ditempuh dengan waktu dua hari pelayaran.
Komadan secara langsung menyampaikan
ungkapan rasa bangga terhadap para parajurit Lantamal VIII dan dibawah
Jajaranya untuk support yang luar biasa. Yang mana, ungkapan ini di sampaikan
disaat para prajurit akan dilepas dengan menggunakan KRI TCW – 533, agar
dimanapun prajurit TNI berada selalu siap untuk ditugaskan.
Simorangkir saat diwawancarai oleh
beberapa awak media menjelaskan,
bahwai batas wilayah antara
Republik Indonesia dengan beberapa negara tetangga belum ada kesepakatan. Selain
menjunjung tinggi semangat kebersamaan Negara - Negara ASEAN (Association of
South East Asian Nations), sebagai prajurit Indonesia, kami tetap berupaya
untuk bisa meminimalisir ketegangan dengan negara tetangga, karena kedaulatan
NKRI merupakan harga mati.