Reportase Sulut - Dalam rangka pengamanan jalannya tahapan Pemilihan
Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, khusunya Kota Bitung
dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, dilapangan Dua Sudara, Kepolisian
Polres Bitung menggelar apel gelar pasukan dan dilanjutkan dengan simulasi pengamanan
Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bitung dari para perusuh, Rabu (26/8).
Dalam adegan simulasi ini, para setiap perusuh atau sekelompok massa akan dihadang oleh aparat kepolisian, karena akan mengacaukan jalannya tahapan Pilwako, untuk mengantisipasi kekacauan semakin besar dilakukan oleh para perusuh, pihak kepolisian menurunkan 120 personil Polres Bitung untuk mengamankannya.
Kasat Sabhara Polres Bitung, AKP Suntaka menjelaskan, untuk langkah penghadangan dari Polres Bitung, ketika para perusuh atau provokator tidak bisa diajak untuk menempuh jalan damai. Ketika melihat situasi semakin memanas, maka Tim yang telah dibentuk oleh Polres Bitung langsung mengamankan provokator dan membubarkan massa dengan semprotan air dari Mobil Water Canon.
Simulasi ini, hanya diperankan
oleh seluruh jajaran Kepolisian Polres Bitung, yang nantinya akan berkembang
sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan. Karena, ada beberapa langkah
pengamanan dalam menghadapi perusuh, mulai dari pendekatan persuasif dengan
menurunkan tim negosiator, sampai tindakan personil dengan menggunakan
persenjataan atau peralatan lengkap. Kami berharap, hal ini seperti ini tidak
akan terjadi di Kota Bitung, kalaupun sampai terjadi, Pihak Polres Bitung telah
siap untuk mengamankan jalannya Pilwako Bitung, pungkas Suntaka.
Dalam adegan simulasi ini, para setiap perusuh atau sekelompok massa akan dihadang oleh aparat kepolisian, karena akan mengacaukan jalannya tahapan Pilwako, untuk mengantisipasi kekacauan semakin besar dilakukan oleh para perusuh, pihak kepolisian menurunkan 120 personil Polres Bitung untuk mengamankannya.
Kasat Sabhara Polres Bitung, AKP Suntaka menjelaskan, untuk langkah penghadangan dari Polres Bitung, ketika para perusuh atau provokator tidak bisa diajak untuk menempuh jalan damai. Ketika melihat situasi semakin memanas, maka Tim yang telah dibentuk oleh Polres Bitung langsung mengamankan provokator dan membubarkan massa dengan semprotan air dari Mobil Water Canon.