Reportase Sulut - Kegiatan International
Maritime Security Symposium (IMSS), yang akan dilaksanakan di Hotel
Borobudur Jakarta pada tanggal 16 – 17 September 2015, dalam rangka untuk
meningkatkan stabilitas kamanan Maritim TNI Angkatan Laut, Danlantamal VIII
Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir SE MSc menyampaikan kepada seluruh
jajaran Lantamal VIII agar mendukung dan menyukseskan acara IMSS, Jumat
(04/089).
Acara yang bertaraf Internasional ini, diikuti
oleh 42 Negara yaitu, Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia,
China, Jepang, Thailand, Jerman, Inggris, Belanda, Perancis, Kanada,
Bangladesh, Brazilia, Brunai Darussalam, Arab Saudi, Kamboja, Lebanon, Turki,
India, Korea Utara, Korea Selatan, Laos, Mesir, Iran, Afrika Selatan, Nigeria,
Papua Nugini, Irlandia, Myanmar, Pakistan, Selandia Baru, Peru, Philipina,
Polandia, Portugal, Rusia, Spanyol, Srilanka, Vietnam dan Timor Leste.
International
Maritime Security Symposium (IMSS) tersebut, merupakan salah satu
implementasi dari upaya TNI Angkatan Laut dalam memberikan gambaran secara
komprehensif tentang perkembangan keamanan maritim baik nasional, regional,
maupun global, tutur Simorangkir.
Lanjutnya lagi, mengingat bahwa ancaman terhadap
zona maritim akan terus ada sejalan dengan perkembangan dibidang ekonomi,
teknologi informasi dan komunikasi. Keberhasilan merespon ancaman keamanan
maritim secara lebih efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan ancaman
terhadap keamanan maritim.
Dalam kegiatan International Maritime Security Symposium (IMSS) 2015, akan diikuti
oleh 350 peserta baik dari dalam dan luar negeri. Acara akan dibuka oleh Kepala
Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi SE MAP. Sedangkan sebagai keynote
speech adalah Menkopolhukam, Letjen TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan,
jelas Simorangkir.
Kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan kedua
kalinya ini, untuk menunjukkan peran Indonesia kepada dunia dalam meningkatkan
kapasitas Indonesia sebagai negara maritim yang besar, sekaligus menegaskan
posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, pungkas Simorangkir.