42 Negara Mengikuti Acara International Maritime Security Symposium di Jakarta -->

Iklan Semua Halaman

42 Negara Mengikuti Acara International Maritime Security Symposium di Jakarta

Kamis, 03 September 2015
Reportase Sulut - Kegiatan International Maritime Security Symposium (IMSS), yang akan dilaksanakan di Hotel Borobudur Jakarta pada tanggal 16 – 17 September 2015, dalam rangka untuk meningkatkan stabilitas kamanan Maritim TNI Angkatan Laut, Danlantamal VIII Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir SE MSc menyampaikan kepada seluruh jajaran Lantamal VIII agar mendukung dan menyukseskan acara IMSS, Jumat (04/089).

Acara yang bertaraf Internasional ini, diikuti oleh 42 Negara yaitu, Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia, China, Jepang, Thailand, Jerman, Inggris, Belanda, Perancis, Kanada, Bangladesh, Brazilia, Brunai Darussalam, Arab Saudi, Kamboja, Lebanon, Turki, India, Korea Utara, Korea Selatan, Laos, Mesir, Iran, Afrika Selatan, Nigeria, Papua Nugini, Irlandia, Myanmar, Pakistan, Selandia Baru, Peru, Philipina, Polandia, Portugal, Rusia, Spanyol, Srilanka, Vietnam dan Timor Leste.

International Maritime Security Symposium (IMSS) tersebut, merupakan salah satu implementasi dari upaya TNI Angkatan Laut dalam memberikan gambaran secara komprehensif tentang perkembangan keamanan maritim baik nasional, regional, maupun global, tutur Simorangkir.

Lanjutnya lagi, mengingat bahwa ancaman terhadap zona maritim akan terus ada sejalan dengan perkembangan dibidang ekonomi, teknologi informasi dan komunikasi. Keberhasilan merespon ancaman keamanan maritim secara lebih efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan ancaman terhadap keamanan maritim.

Dalam kegiatan International Maritime Security Symposium (IMSS) 2015, akan diikuti oleh 350 peserta baik dari dalam dan luar negeri. Acara akan dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi SE MAP. Sedangkan sebagai keynote speech adalah Menkopolhukam, Letjen TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, jelas Simorangkir.

Kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan kedua kalinya ini, untuk menunjukkan peran Indonesia kepada dunia dalam meningkatkan kapasitas Indonesia sebagai negara maritim yang besar, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, pungkas Simorangkir.