Reportase Sulut - Permasalahan guru honor dan kekerasan
terhadap murid SDN Inpres 10/73 Kota Bitung terus berlanjut sampai saat ini,
Kamis (08/10), puluhan orang tua murid mendatangi Kantor DPRD Kota Bitung.
Kami hadir diruangan rapat itu karena mendapatkan
undangan resmi, makanya kami berhak menyampaikan masalah – masalah yang ada di
SDN Inpres 10/73 Kota Bitung, apalagi terkait dengan masalah anak kami yang
sering diperlakukan dengan kasar oleh guru Bahasa Inggris, ujar ortu murid.
Semenjak Meylinda Salindeho menjabat sebagai Kepala Sekolah di SDN Inpres 10/73 Kota Bitung, sekolah tersebut banyak sekali permasalahan. Selain gaji guru honor belum dibayar, kamipun selalu dipersulit kalau ingin mengambil ijazah, buktinya, ijazah milik anak kami saat ini belum diberikan sama sekali, jelas ortu murid.
Kami berharap, Ketua DPRD Kota Bitung dan Ketua Badan Kehormatan bisa menindak lanjuti perlakuan Alexander V Wenas, agar gedung kerucut tempat merampung aspirasi rakyat tidak ternoda cuman karena perbuatan dari salah satu anggota, pungkas ortu muid.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh ortu murid, Ketua Badan Kehormatan DPRD Bitung, Nabsar Badoa saat diwawancara oleh beberapa awak media menjelaskan, sebelum melepaskan jabatan, saya akan memproses dan meminta alasan dari Wenas sampai menyampaikan hal seperti itu. Makanya saya akan memanggil semua pihak biar pokok permasalahan lebih jelas, setidaknya tidak hanya dengar sepihak.
Kedatangan ortu murid tersebut, ingin
melaporkan salah satu Anggota DPRD Kota Bitung dari Partai Nasdem dan merupakan
Wakil Badan Kehormatan, Alexander Wenas, saat memimpin Rapat Dengar Pendapat
(RDP) kemarin Rabu 07/10/2015.
Perlakuan tidak terpuji diperlihatkan oleh
Alexander V Wenas, membuat kami sebagai ortu murid merasa tersinggung, bahwa
kata – kata yang mengatakan bahwa kami bukanlah pemilih didapilnya itu memang
benar, tetapi masyarakat seperti kami jugakan yang memilih dia hingga menjadi
Anggota DPRD, ucap ortu murid.
Semenjak Meylinda Salindeho menjabat sebagai Kepala Sekolah di SDN Inpres 10/73 Kota Bitung, sekolah tersebut banyak sekali permasalahan. Selain gaji guru honor belum dibayar, kamipun selalu dipersulit kalau ingin mengambil ijazah, buktinya, ijazah milik anak kami saat ini belum diberikan sama sekali, jelas ortu murid.
Kami berharap, Ketua DPRD Kota Bitung dan Ketua Badan Kehormatan bisa menindak lanjuti perlakuan Alexander V Wenas, agar gedung kerucut tempat merampung aspirasi rakyat tidak ternoda cuman karena perbuatan dari salah satu anggota, pungkas ortu muid.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh ortu murid, Ketua Badan Kehormatan DPRD Bitung, Nabsar Badoa saat diwawancara oleh beberapa awak media menjelaskan, sebelum melepaskan jabatan, saya akan memproses dan meminta alasan dari Wenas sampai menyampaikan hal seperti itu. Makanya saya akan memanggil semua pihak biar pokok permasalahan lebih jelas, setidaknya tidak hanya dengar sepihak.