Tahun ini, tanggal ulang tahunku terpampang dimana-mana. Bahkan, diseluruh Indonesia. Semua menanti-nantikan hari spesial itu.
Secara teknis, 9 Desember adalah alaram Pilkada Serentak bagi masyarakat untuk terlibat menuangkan hak pilih, mencoblos sosok pemimpin daerah masing2. Secara pribadi, 9 Desember umurku bertambah. Apa ini suatu alaram harapan juga ? (Menurutmu ?)
9 Desember nanti, Umurku 26 Tahun. Umur yg tergolong dewasa untuk menganalisa, merenungi, merefleksi dan tentunya mengeksekusi pilihan baru. Akan jadi perenungan sakral di hari itu.
Rakyat, sejatihnya, kuberdoa semua rakyat turut ambil bagian didalamnya. Siapa rakyat itu ?
Yah, Mereka yg pantas memilih sesuai aturan Republik Kita.
Aturan Negara dari dulu menyuarakan "tidak ada diskriminasi hak pilih". Semoga, tahu ini mereka2 yg Berkebutuhan Khusus (Kaum Disabilitas) pun ambil bagian memperoleh hak pilih.
Siapa yang pantas dipilih ?
Ikuti kata hatimu. Yah, Ikuti kata hatimu, fenomena kalimat nan mengharuskan kita memilih sesuai hati. Ketika hati berbicara, lidah dan sandiwara klasik bahasa tubuh mendramaisasi sistuasi, terlumpuhkan. Sebab, hati para generasi muda masa kini sudah terjadi perbuhaan.
Hati Generasi muda Masa kini, tidak lagi terbuai dgn perasaan gulungan uang, harapan jabatan, atau manipulasi sugesti sector dinasti.
Ku berdoa. Kiranya, semua generasi muda memperoleh hikmat memilih sosok yg wajib dipilih. Adalah mereka yg mengusung dada, baik visi dan misinya. Masing-masing dari kita punya penilaian sendiri.
Sebagai renungan dan doa anak kelahiran 9 Desember, kiranya masyarakat memilih pemimpin yg bededikasih tinggi, Inovatif, peduli pendidikan, eksekutor, tidak tipis telinga, tahu perkembangan dunia, Sehat jasmani, Rohani serta memiliki pribadi melayani.
"Pilihanmu ?"