Reportase Sulut.com - HUT
ke - 53 Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal), Manado
(04/01). Dengan Tema “Prajurit Hebat dan Bermartabat” secara serempak ditandai
dengan upacara militer dan acara syukuran yang bertempat di masing - masing
Satuan dan Kotama TNI AL diseluruh Indonesia.
Guna
menyegarkan pengetahuan kita tentang sejarah Kowal, perlu kita tarik ulur
kebelakang, bahwa saat itu peran wanita dijajaran TNI Angkatan Laut lahir di
tengah gelombang perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan
mewarisi semangat Laksamana Malahayati.
Lahirnya
Malahayati di Korps Wanita TNI AL pada tahun 1945 sebagai pelopor dan cikal
bakal wanita yang mengabdikan dirinya di TNI AL yaitu, Letnan Kolonel Barnejet
Teugeh, tampil menjadi salah satu perwira ALRI yang memimpin ekspedisi dan
menyusun kekuatan bersenjata diluar pulau Jawa. Setelah perang kemerdekaan
berakhir peran wanita dalam jajaran Angkatan Laut belum terwadahi seiring
dengan kesibukan ALRI dalam melaksanakan konsolidasi organisasi pasca revolusi.
Sejalan
dengan pembangunan ALRI pada awal dasawarsa tahun 1960, kebutuhan akan tenaga
wanita dalam kedinasan Angkatan Laut semakin terasa, pembentukan Korps wanita
dalam jajaran Angkatan Laut berkaitan dengan aspek egisensi. Dibeberapa bidang tertentu yang lebih sesuai dikerjakan
oleh kaum wanita sesuai dengan kodratnya. Ide pembentukan sebuah Korps Wanita
Angkatan Laut dicetuskan oleh, Komodor Yos Sudarso dan direalisasikan oleh
Menteri/Panglima Angkatan Laut, Laksamana RE Martadinata dengan dikeluarkannya SK
Men/Pangal No 5401.24 tanggal 26 Juni 1962 tentang, pembentukan Korps Wanita
Angkatan Laut, kemudian ditindaklanjuti dengan perekrutan dan pendidikan para
calon anggota Kowal yang menghasilkan 12 orang Perwira Kowal.
Pelantikan
para anggota Kowal pertama oleh, Kasal Laksamana Muda RE Martadinata, di Markas
Besar Angkatan Laut jalan Gunung Sahari 67 Jakarta pada tanggal 5 Januari 1963 ditetapkan
sebagai hari jadi Kowal. Kowal angkatan pertama memiliki kekhususan tersendiri
karena mereka dibentuk menjadi seorang militer justru setelah dilantik sebagai
perwira.
Dari
waktu kewaktu sejalan dengan dinamika perjalanan sejarahnya, Kowal terus
berkembang sesuai tuntutan organisasi TNI Angkatan Laut. Pada awal
pembentukanya Kowal merupakan korps yang berdiri sendiri, demikian pula saat
keanggotaannya diperluas hingga strata bintara sejak tahun 1963 dan bintara
memiliki kejuruan tersendiri.
Pada
tahun 1983 Korps dan kejuruan Kowal terintegrasi penuh dengan korps dan
kejuruan yang ada di TNI Angkatan Laut. Sebutan korps dilingkungan kowal
diartikan sebagai pengelompokkan secara administrasif dan bukan merupakan
kecabangan atau kejuruan seperti yang berlaku diawal pembentukannya.
Seiring
dengan semangat emansipasi dan kemitraan sejajaran dengan pria, pembinaan
profesi anggota Kowal dilakukan sesuai dengan ketentuan prajurit TNI Angkatan
Laut pada umumnya, sedangkan pembinaan kodrat kewanitaan tetap di bawah
pembinaan khusus Kowal. Dinamika ini juga tergambar pada struktur organisasi
maupun penyebutannya.
Dari
Markas Kowal pada awal pembentukannya, berubah menjadi Minperswan dan Bin
Kowal. Pada tahun 1985 struktur Binkowal dihapus dan pemimpin TNI Angkatan Laut
menunjuk seorang Perwira menengah Kowal sebagai pembina dengan sebutan Pembina
Kowal, kedudukan Pembina Kowal berada dibawah Paban - V Watpers Spersal dengan
sebutan Pabandya Bin Kowal.
Dilihat
dari sisi kodrat wanita, bagi anggota Kowal telah terbina hubungan dan kerja
sama yang baik dengan ibu - ibu Jalasenastri, namun baru pada tahun 1986 hubungan
tersebut diformalkan yakni dengan dikeluarkan SK Kasal Nomor
skep/7222/VIII/1986 tanggal 19 Agustus 1986 tentang pengangkatan istri Kasal
sebagai Catraratnanggadi Jalakanyasena
yaitu ibu pembimbing/pelindung Korps Wanita TNI Angkatan Laut.
Anggota
Kowal juga mampu dilibatkan dalam latihan dan operasi Angkatan Laut seperti
latihan Armada jaya, operasi Surya Bhaskara Jaya dan operasi Trisila. Di
samping itu Kowal juga mampu berkiprah di luar bidang pertahanan dalam lembaga
Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif bahwa sejumlah anggota Kowal juga telah
memperlihatkan prestasi sebagai atlit pada Pesta Olahraga Nasional Sea
Games dan kegiatan - kegiatan olahraga lainnya.
Diusianya
yang ke - 53, Kowal telah mampu menunjukkan kualitas pengabdian secara profesional
dan membanggakan, yang dibuktikan dengan telah diberikan kepercayaan untuk
menyandang pangkat Laksamana Pertama serta diberi pula kesempatan untuk
menjabat Komandan Lanal Type B dan Lanal Khusus.
Waktu
berjalan terus perjalanan pengabdian anggota Kowal terus berlanjut dengan
segala dinamikanya, dengan motto pengabdian dan kehormatan adalah jiwaku maka
pengabdian kepada bangsa dan negara tidak akan pernah pudar.
Semoga
Kowal tetap jaya dan selalu mampu memberikan kontribusi terbaik bagi Angkatan
Laut, bangsa dan negara. Dirgahayu Korps Wanita TNI Angkatan Laut Jalasveva
Jayamahe.