Reportase Sulut.com - Malam
perayaan pergantian tahun baru di Kota Bitung, Sabtu 01/01/2016, ternyata
dipicu dengan sebuah perkelahian sekelompok pemuda yang hampir saja menelan
korban. Yang mana, salah satu pemuda harus dilarikan ke rumah sakit terdekat,
karena mengalami empat luka sobek dibadan bagian kiri cukup serius akibat
terkena senjata tajam jenis parang, Rabu (06/01).
Korban
bernama Hamka Kakambong (42), warga Kelurahan Winenet Satu, Kecamatan Aertembaga, menjelaskan
kronologis kejadian kepada Reportase Sulut.com mengatakan, setelah merayakan
pesta kembang api, ia melihat ada tiga orang pemuda berboncengan tiga disepeda
motor mondar – mandir dikampung sambil membawa panah wayer.
Lanjutnya
lagi, melihat bahwa pemuda – pemuda itu tinggal dikampung sebelah, kemudian
ia memanggil dua orang saudaranya untuk mengejar dengan maksud hanya ingin
menegur, agar jangan membuat keributan. Setelah tiba dilokasi ketiga pemuda, terjadi pemadaman lampu dibagian wilayah timur,
sehingga suasana saat itu menjadi gelap gulita, namun ia melihat, pemuda –
pemuda itu lari bersembunyi disalah satu lorong.
Begitu
ia mencoba mendekati, tiba – tiba muncul empat orang pemuda yang tidak
dikenalnya dan salah satu diantara mereka memegang parang. Sebelum terjadi perkelahian,
terdengar ada suara misterius dilokasi kejadian yang mengatakan “Awas kena kita
pe oto” tiba – tiba terdengar suara letusan senjata api (Senpi) yang pelurunya melayang
ke atas, ujar korban.
Mendengar
suara letusan senpi, ia langsung diam karena beranggapan, dilokasi kejadian ada
aparat yang berwajib. Begitu ia terdiam, salah satu pemuda yang memegang parang
langsung menyerang dan memotong kaki kirinya. “Meskipun mencoba menghindar, senjata tajam itu tetap
saja bersarang dibeberapa anggota badan lainnya, setelah ia terkapar ditanah, sekelompok
pemuda yang menyerangnya langsung kabur”, jelas korban.
Untung
saja, kedua saudaranya yang saat itu bersamanya langsung melarikannya kerumah sakit
terdekat, agar mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, dua rumah sakit terdekat
tidak memiliki dokter ahli bedah sehingga ia dirujuk ke RSU Manembo – Nembo untuk
dioperasi, sebab kaki kirinya nyaris putus, pungkas korban.
Berita
ini sampai dipubikasikan oleh Reportase Sulut.com, karena semenjak peristiwa, pihak
keluarga korban telah melaporkan hal ini kepada Kepolisian Sektor Aertembaga. Namun
sangat disesali oleh keluarga korban, sampai saat ini juga satupun dari para pelaku
belum ada yang tertangkap. Harapan keluarga, kiranya kasus ini bisa ditangani
dengan serius, agar permasalahan bisa secepat teratasi.