Perkelahian Antar Pemuda Dikampung Winenet Mengakibatkan Satu Orang Mengalami 4 Luka Sobek Cukup Serius -->

Iklan Semua Halaman

Perkelahian Antar Pemuda Dikampung Winenet Mengakibatkan Satu Orang Mengalami 4 Luka Sobek Cukup Serius

Selasa, 05 Januari 2016
Reportase Sulut.com - Malam perayaan pergantian tahun baru di Kota Bitung, Sabtu 01/01/2016, ternyata dipicu dengan sebuah perkelahian sekelompok pemuda yang hampir saja menelan korban. Yang mana, salah satu pemuda harus dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena mengalami empat luka sobek dibadan bagian kiri cukup serius akibat terkena senjata tajam jenis parang, Rabu (06/01).
Korban bernama Hamka Kakambong (42), warga Kelurahan Winenet Satu, Kecamatan Aertembaga, menjelaskan kronologis kejadian kepada Reportase Sulut.com mengatakan, setelah merayakan pesta kembang api, ia melihat ada tiga orang pemuda berboncengan tiga disepeda motor mondar – mandir dikampung sambil membawa panah wayer.
Lanjutnya lagi, melihat bahwa pemuda – pemuda itu tinggal dikampung sebelah, kemudian ia memanggil dua orang saudaranya untuk mengejar dengan maksud hanya ingin menegur, agar jangan membuat keributan. Setelah tiba dilokasi ketiga pemuda,  terjadi pemadaman lampu dibagian wilayah timur, sehingga suasana saat itu menjadi gelap gulita, namun ia melihat, pemuda – pemuda itu lari bersembunyi disalah satu lorong.
Begitu ia mencoba mendekati, tiba – tiba muncul empat orang pemuda yang tidak dikenalnya dan salah satu diantara mereka memegang parang. Sebelum terjadi perkelahian, terdengar ada suara misterius dilokasi kejadian yang mengatakan “Awas kena kita pe oto” tiba – tiba terdengar suara letusan senjata api (Senpi) yang pelurunya melayang ke atas, ujar korban.
Mendengar suara letusan senpi, ia langsung diam karena beranggapan, dilokasi kejadian ada aparat yang berwajib. Begitu ia terdiam, salah satu pemuda yang memegang parang langsung menyerang dan memotong kaki kirinya. “Meskipun  mencoba menghindar, senjata tajam itu tetap saja bersarang dibeberapa anggota badan lainnya, setelah ia terkapar ditanah, sekelompok pemuda yang menyerangnya langsung kabur”, jelas korban.
Untung saja, kedua saudaranya yang saat itu bersamanya langsung melarikannya kerumah sakit terdekat, agar mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, dua rumah sakit terdekat tidak memiliki dokter ahli bedah sehingga ia dirujuk ke RSU Manembo – Nembo untuk dioperasi, sebab kaki kirinya nyaris putus, pungkas korban.
Berita ini sampai dipubikasikan oleh Reportase Sulut.com, karena semenjak peristiwa, pihak keluarga korban telah melaporkan hal ini kepada Kepolisian Sektor Aertembaga. Namun sangat disesali oleh keluarga korban, sampai saat ini juga satupun dari para pelaku belum ada yang tertangkap. Harapan keluarga, kiranya kasus ini bisa ditangani dengan serius, agar permasalahan bisa secepat teratasi.