Reportase Sulut.com - Banyak perusahaan di
Kota Bitung menimbulkan kerawanan dengan melakukan pencemaran lingkungan.
Sebagai buktinya, bahwa tak sedikit keluhan masyarakat seputar operasional
perusahaan yang bisa saja mengancam aktifitas maupun lingkungan sekitar.
Keluhan mulai terkuak dari
penjelasan beberapa warga kepada Reportase Sulut.com, Minggu siang (10/01). Dimana pejelasan mereka mengatakan,
praktek pembuangan limbah oli semacam ini bisa membahayakan orang banyak dan kami
menduga, pencemaran limbah oli dilakukan oleh pihak PLTD Bitung.
"Kami menemukan
ada limbah oli bekas disaluran drainase induk yang baru selesai dibuat, kami
curiga limbah itu berasal atau sengaja dibuang oleh PLTD Bitung". ucap salah
satu warga setempat, Ali Alhasni (42).
Ali Alhasni (42) yang
berprofesi sebagai sopir taksi gelap ini menambahkan, sejak pembuatan drainase
induk beberapa waktu lalu diseputaran Pusat Kota, air yang mengalir sangat
bagus dan bahkan kami sempat memakai air itu untuk mencuci mobil. Begitu ada
pembuatan drainase baru diseputaran jalan depan Bank BCA dan sekitarnya, air
yang kami pakai berubah warna menjadi hitam dan berminyak.
Setahu kami, isinya
cuma air dan sampah, setelah melihat ada tumpahan oli dalam jumlah banyak, kami
sudah tidak lagi menggunakan air itu, bisa rusak mobil kami. Dugaan sumber
limbah oli langsung tertuju ke PLTD Bitung. Kenapa dugaan kami mengarah kesana,
karena BUMN tersebut berlokasi didekat saluran primer, sehingga punya akses
untuk membuangnya, jelasnya.
Kita curiga, limbah oli
ini sudah lama berlangsung. Makanya kalau hujan, saluran drainase cepat meluap
karena sudah tertimbun dengan limbah oli dan apakah drainase baru yang dibuat oleh
pemerintah Kota Bitung hanya digunakan untuk menampung limbah??, pungkasnya seraya
menyesalkan kondisi drainase baru.
Berita ini sampai dipublikasikan,
karena Reportase Sulut.com mencoba mendatangi pihak PLTD Bitung, Senin (11/01), untuk meminta
keterangan (Konfirmasi), namun
dua anggota Securty tidak mau pertemukan dengan pihak
manejemen, bahkan mereka hanya mengarahkan ke Kantor Minut atau ke Kantor
Sulut. Maka dari itu, Reportase Sulut beranggapan, pihak PLTD Bitung menolak untuk
memberikan jawaban.
Sedangkan beberapa awak
media lain, berupaya melakukan konfirmasi dengan PLN Rayon Bitung, Riswan
Gunawan selaku manajer tak bersedia memberi tanggapan terkait pencemaran oli. Ia
menyebut, bahwa indikasi diatas tidak ada kaitan dengan kinerja PLN Rayon
Bitung dan mereka memiliki pimpinan tersendiri.
Disisi lain, Kepala
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bitung, Drs Jeffry Wowiling MSi, menjelaskan, akan
langsung turun kelapangan dan mencoba menelusuri lokasi yang ditemukan limbah
oli. Apabila hal ini dilakukan dengan sengaja, kami minta pihak PLTD Bitung
harus bertanggung jawab.