Reportase Sulut.com - Siswa SMKN 5 Bitung,
bernama Apriano Lembang (18), warga Kelurahan Winenet Satu, Kecamatan
Aertembaga, disuruh oleh gurunya membeli rokok dikios yang jaraknya sekitar
seratus meter dari sekolah, tiba – tiba dipukul oleh salah satu pemuda bernama
Ando, warga Kelurahan Aertembaga Satu, Kecamatan Aertembaga.
Peristiwa yang terjadi
pada Senin (29/02), Pukul 09.00 Wita, langsung dilaporkan pihak keluarga ke Mapolsek Aertembaga. Menurut
pengakuan orang tua korban, anaknya dipukul oleh pelaku tanpa ada masalah.
Mendengar apa yang
disampaikan oleh pihak korban, mereka sangat keberatan dengan peristiwa seperti
ini. Karena mereka menganggap, peristiwa seperti ini sudah kedua kalinya. Pertama,
disaat mengikuti pengayaan disekolah, korban dipukul oleh teman pelaku.
Kami berharap, Kepolisian
Polsek Aertembaga bisa menangani kasus pemukulan ini secara profesional. Sesuai
dengan perbuatan mereka, setidaknya para pelaku diberikan efek jera, ucap orang
tua korban.
Kanit Reskrim Polsek Aertembaga Ipda A.J Lumandung saat dikonfirmasi mengatakan, sebelum diproses, kedua belah pihak kami mediasi secara kekeluargaan. Apabila dari pihak korban ingin melanjutkan, maka kami akan proses secara hukum.
Kanit Reskrim Polsek Aertembaga Ipda A.J Lumandung saat dikonfirmasi mengatakan, sebelum diproses, kedua belah pihak kami mediasi secara kekeluargaan. Apabila dari pihak korban ingin melanjutkan, maka kami akan proses secara hukum.
Tambahnya lagi, korban
sudah kami arahkan untuk dilakukan visum di rumah sakit terdekat, apabila hasil
visum terbukti penganiayaan, pelaku akan dijerat dengan Pasal 351 atau Pasal 352.
Sedangkan Kepala Seksi
Ketertiban dan Keamanan Kecamatan Aertembaga (Trantib), Misna Lihawa
menjelaskan, yang menjadi permasalahan, kedua kampung ini semenjak dahulu kala tidak
pernah aman dan sering – sering terjadi perkelahian. Mengantisipasi jangan
sampai terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, sebaiknya pihak Kepolisian Polsek Aertembaga memproses secara hukum yang berlaku, agar mengetahui mana yang benar dan mana yang
salah.