ReportaseSulut.com- Pertama kali digelar, (19/02/2016) SMA N 1 Tombariri dalam momentum Dies Natalis ke-30 dirangkai satu dengan reuni akbar yang mempertemukan para alumni angkatan pertama sampai angkatan terakhir ini, berlangsung ramai dan penuh kesan. Terbantu dengan kecanggihan zaman, para alumni dijangkau dengan undangan Media Sosial (mensos).
"Undangan untuk para alumni SMA N 1 Tombariri selain dibagikan secara langsung, dibagikan juga ke media sosial, seperti grup alumni di Facebook" terang Julien Sumeisey, S.Pd selaku Ketua Panitia.
Mengawali acara reunian, Panitia melangsungkan beraneka lomba kegiatan menarik, yakni debat bahasa Indonesia, debat bahasa Inggris, lomba catur, bintang vokalia, baca puisi, jalan sehat antar kelas, bola kaki, bola voli, dan putra putri ambasador yang melibatkan siswa-siswi SMA N 1 Tombariri.
Sungguh berkesan, cerminan solidaritas nampak bersinar ditengah-tengah reunian SMA N 1 Tombariri. Menggali memori lama, sembari bernostalgia dimasing-masing angkatan, mereka pun diajak untuk tidak melupakan sejarah. Seperti yang dikemukakan oleh Kepala Sekolah SMA N 1 Tombariri, Drs. F Adam, M.Pd, saat membawa sambutan.
"Jangan melupakan sejarah.. Diceritakan tentang sejarah sekolah yang dalam perjalanan 30 tahun sampai saat ini sepak terjang tentu saja berada pada guru. Sebagaimana meningkatkan kinerja, bagaimana murid menantang pengaruh globalisasi, sementara diharapkan orangtua terus memperhatikan pendidikan keluarga" ucap Drs. F Adam, M.Pd sebagai Kepala Sekolah.
Adam menambahkan, harapan kedepan lewat momentum 30 tahun Dies Natalis saat ini, dituntut agar peserta didik mencintai sekolah dan dapat belajar dengan giat agar supaya tidak menjadi penonton dikampung sendiri.
Senada dengan Kepala bidang SMA/SMK Kab. Minahasa, ia hadir dan menyadarkan kembali bahwa pendidikan tidak hanya dititik beratkan pada lingkungan sekolah semata, melainkan semua stakeholder harus terlibat. Peran orang tualah yang utama, dan ia pun menghibau agar anak-anak putus sekolah, agar kembali sekolah.
"Pelaksanaan Dies Natalis ke-30 ini marilah berbenah, membagi semua stakeholder baik guru, siswa, orangtua, bahkan masyarakat. Tanggung jawab pendidikan sekarang 90% adalah dalam keluarga dibawah asuhan orangtua. Tujuan pendidikan keluarga membentuk suatu hubungan antar sekolah dan siswa. Menghimbau juga untuk anak-anak diusia sekolah yang sudah putus sekolah agar kembali kesekolah yang dalam upaya pemerintah pencapaian angka partisipasi murni," jelas D.M Lombok S.Sos yang dalam kapasitasnya sebagai kepala bidang SMA/SMK Kab.Minahasa yang turut memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Di sela-sela acara, reuni akbar terisi berbagai kreatifitas siswa, menampilkan tarian maengket,modern dance, atraksi kolintang, paduan suara , dan penampilan kreatif lainnya.
Di puncak acara Reuni Akbar SMA Negeri 1 Tombariri,akhirnya menyentuh hati para alumni untuk turut membantu membangun sekolah.
"Sebagai rasa terima kasih dari para alumni, kami juga memberikan sumbangan untuk sekolah guna pembenahan fasilitas yang ada," tutup Pdt. Agnes Wulur, Sebagai khadim dan merupakan alumni angkatan pertama tahun 1986.
Reporter : Joane Brenda Korompis
Editor : Heski Hendom
Potret kegiatan :
 |
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tombariri, Drs. F Adam, M.Pd |
 |
Para Undangan |
 |
Puji-Pujian Angkatan Pertama tahun 1986 |
 |
Puji-Pujian Dewan Guru, Staf dan Pengawas SMA Negeri 1 Tombariri |
 |
Atraksi Kolintang Siswa SMA Negeri 1 Tombariri |
 |
Peniupan Lilin |
 |
Ketua Panitia,Julien Sumeisey, S.Pd |
 |
Choir SMA Negeri 1 Tombariri |
 |
Maengket |
 |
Kolintang |
 |
Alumni angkatan 1986-1995 |
 |
alumni angaktan 1996-2005 |
 |
alumni angkatan 2006-2015 |
 |
modern dance bersama Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tombariri |