Posyandu Cakalang Lantamal VIII Manado Turut Sukseskan PIN Polio Tahun 2016 -->

Iklan Semua Halaman

Posyandu Cakalang Lantamal VIII Manado Turut Sukseskan PIN Polio Tahun 2016

Senin, 14 Maret 2016
Reportase Sulut.com -  Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2016 yang dilaksanakan diseluruh Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi resiko penularan terhadap importasi virus polio tipe 2 dan Vaccine Derived Polio Virus (VDPV) type 2, memastikan tingkat imunitas terhadap polio dipopulasi cukup tinggi dengan cakupan lebih atau sama dengan 95% serta memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0 - 59 bulan.

Munculnya kasus polio disebabkan oleh virus polio Sabin (Virus Polio Aktif). Untuk mendukung keberhasilan kegiatan ini, bawalah balita kita ke pos pelayanan PIN Polio yang terdekat untuk mendapatkan imunisasi Polio. Dengan PIN Polio diharapkan pada akhir tahun 2018 penyakit polio berhasil dihapus di seluruh dunia.

“Bertempat di Posyandu Cakalang Lantamal VIII Manado, Dan lantamal VIII Manado, Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir SE MSc, secara langsung meneteskan imunisasi polio kepada salah seorang balita dan dilanjutkan oleh Ketua Korcab VIII Daerah Jalasenastri Armada Timur (DJAT) serta Wadan Lantamal VIII”.

Simorangkir menerangkan bahwa polio merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf sehingga penderita menderita kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak umur 0 - 3 tahun ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan.

Dengan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio dan ditindak lanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus - kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < (kurang dari) 15 tahun dalam kurun waktu tertentu guna mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat, Jelas Simorangkir.

AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan akhirnya dapat mengakibatkan kelumpuhan, pungkas Simorangkir.