Reportase Sulut.com - Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
Polio Tahun 2016 yang dilaksanakan diseluruh
Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi resiko penularan terhadap importasi
virus polio tipe 2 dan Vaccine Derived
Polio Virus (VDPV) type 2, memastikan tingkat imunitas terhadap polio dipopulasi
cukup tinggi dengan cakupan lebih atau sama dengan 95% serta memberikan
perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0 - 59 bulan.
Munculnya kasus polio disebabkan oleh virus polio Sabin (Virus
Polio Aktif). Untuk mendukung keberhasilan kegiatan ini, bawalah balita kita ke pos
pelayanan PIN Polio yang terdekat untuk mendapatkan imunisasi Polio. Dengan PIN
Polio diharapkan pada akhir tahun 2018 penyakit polio berhasil dihapus di
seluruh dunia.
“Bertempat di Posyandu
Cakalang Lantamal VIII Manado, Dan lantamal VIII Manado, Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir SE MSc, secara
langsung meneteskan imunisasi polio kepada salah seorang balita dan dilanjutkan oleh Ketua Korcab VIII Daerah Jalasenastri
Armada Timur (DJAT) serta Wadan Lantamal VIII”.
Simorangkir menerangkan bahwa polio merupakan salah satu
penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf
sehingga penderita menderita kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang
anak umur 0 - 3 tahun ditandai dengan munculnya
demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan
lengan.
Dengan upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio dan ditindak lanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara
aktif terhadap kasus - kasus Acute Flaccid
Paralysis (AFP) kelompok umur < (kurang dari) 15 tahun dalam kurun waktu
tertentu guna mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di
masyarakat, Jelas Simorangkir.
AFP merupakan kondisi abnormal
ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
dan akhirnya dapat mengakibatkan kelumpuhan,
pungkas Simorangkir.