Reportase Sulut.com - Usai
melaksanakan Bulan Suci Ramadhan hingga tiba Idul Fitri 1437 H pada Tanggal 06
Juli 2016, toleransi umat beragama di Kota Bitung berjalan dengan baik, aman dan
lancar. Ini merupakan wujud baik serta peran dari seluruh segenap masyarakat,
Minggu (10/07).
Walikota
Bitung, Maxilian J Lomban menjelaskan, dalam menjaga kerukunan dan kebersamaan
di Kota Bitung, mari kita tingkatkan tali persaudaraan antar umat tanpa saling
membedakan. Dengan demikian juga kesatuan dan persatuan semakin erat dan kuat,
sebagaimana tertuang dalam Pancasila sebagai dasar utama mempersatukan bangsa
Indonesia.
“Sehubungan dengan adanya isu melalui Berita Online beberapa hari
lalu, diduga menyatakan bahwa Laskar Kristen di Kota Bitung terus
meneror umat Islam, bahkan
menuduh Pemerintah Kota Bitung melakukan diskriminatif
atas larangan umat Islam melaksanakan sholat, tambahnya.
Berita
ini sangat fitnah dan tidak benar, sebab Pemkot
Bitung selalu netral dan tak akan membiarkan masyarakatnya hancur. Berita ini
merupakan isu dan dijadikan sebagai alasan untuk memprovokasi masyarakat jadi
tidak nyaman karena ulah dari oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab untuk
memecah - belah kerukunan yang selama ini masyarakat jalin.
Sebagaimana
judul yang diberitakan Media Online www.gerhana85.com, bahwa Laskar Kristen di Kota Bitung terus meneror umat Islam dan diskriminatif serta Pemerintah Kota
Bitung melarang umat Islam melaksanakan sholat.
Lomban berharap kepada seluruh masyarakat Kota Bitung agar jangan
terpancing dengan isu provokasi tersebut. Mari kita junjung terus persatuan dan
tingkatkan kebersamaan. Jauhkan perbedaan guna menuju kedamaian sebagai prinsip
dalam mengutamakan kemajuan pembangunan Sulut bahkan Kota Bitung yang kita
cintai, jelasnya.
Saya sangat yakin dan percaya, bahwa masyarakat sudah sangat
pintar dalam berfikir positif serta tidak dapat diprovokasi. Daerah ini selalu
menjaga kualitas dalam menjaga kerukunan karena kita selalu diberkati oleh
Tuhan dan terbungkus dalam selogan “Torang Samua Basudara yang tak pandang
perbedaaan”, tutup Lomban.