Reportase Sulut.com - Gebyar Hari Raya Ketupat
yang dilaksanakan di Kelurahan Kakenturan I, Kecamatan Maesa, Rabu (13/07),
dirangkaikan dengan deklarasi damai dalam menjaga kerukunan beragama di Kota
Bitung.
Kegiatan yang mengambil
Tema "Damai Mulai Dari Pa Torang" diawali dengan doa bersama oleh
para tokoh agama dan menandatangani damai di baliho deklarasi yang disaksikan
oleh Plt Sekretaris Daerah Kota Bitung, Drs Malton Andalangi, Kepala Kantor
Agama Kota Bitung, Camat Maesa dan para pejabat lingkup Pemkot Bitung.
“Sambutan salah satu tokoh
agama, Mochtar Ishak mengatakan, bahwa kegiatan perayaan Ketupat merupakan
kegiatan tahunan yang diperingati tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Perayaan seperti ini, selain warga muslim, kami juga melibatkan warga non muslim, karena kerukunan
dan kebersamaan kami sudah terpelihara sejak lama”.
Tambahnya lagi, terkait isu
provokatif yang sempat beredar ditengah
masyarakat, saya harap masyarakat untuk tidak mudah percaya denga isu semacam
itu. Kalau perlu, kita harus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti, BKSUA,
FKDM dan aparat kepolisian.
Sementara Andalangi sangat
mengapresiasi dengan pelaksanaan kegiatan tersebut, bahwa makna religi terkandung
nilai positif dengan mengajak para
pemuda remaja untuk menumbuhkan rasa cinta damai dengan menjunjung tinggi nilai
persaudaraan dan saling menghormati agama yang satu dan yang lainnya.
"Saya salut para
pemuda remaja disini yang mampu memberikan terobosan positif mengajak semua
masyarakat untuk cinta damai, sehingga memberikan teladan yang patut dicontohi
pemuda remaja lainnya", jelas Andalangi.
Hal seperti ini, sudah
menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus menjaga dan memelihara
perdamaian yang selama ini terjaga di Kota Bitung. Masyarakat jangan mudah
terprovokasi dengan oknum tertentu yang bertujuan memecah belahkan dan
mengancam keutuhan persatuan di Kota Bitung, pungkas Andalangi.