Akibat Terlalu Arogansi, Wenas Dilempar Dengan Botol Aqua Oleh Hambert -->

Iklan Semua Halaman

Akibat Terlalu Arogansi, Wenas Dilempar Dengan Botol Aqua Oleh Hambert

Selasa, 06 September 2016
Reportase Sulut.com - Rapat Paripurna Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dilaksanakan di Ruang Sidang DPRD Kota Bitung pada Senin kemarin (05/09), akhirnya terjadi insiden pelemparan botol aqua, Rabu (07/09).

Insiden berawal ketika Ketua Fraksi Nasdem, Alexander Vouke Wenas yang tidak memperkenankan Anthonius Supit masuk ke dalam RPJMD. Sehingga hal itu dikritik oleh beberapa anggota legislatif  lainnya. Melihat Wenas dengan lantang menjawab pertanyaan itu, Sekretaris Fraksi Gerindra, John Hamber langsung melemparkan dengan botol aqua 600ml.

Padahal, sesuai dengan tata tertib (Tatib) sudah ditetapkan, disusun dan dibahas serta disepakati secara bersama oleh seluruh legislatif dan eksekutif yang hadir. Namun, Ketua Fraksi Nasdem, Alexander Wenas yang biasa disapa Nyong tidak memahami tata tertib (Tatib).

Menurut Hambert, kami tidak mau campur urusan rumah tangga partai mereka. Yang kami hanya ingin tanyakan posisi dan status Anthonius Supit yang sampai saat ini masih menerima gaji dari pemerintah sebagai anggota DPRD Kota Bitung. Masa orang yang sudah digaji, terus dilarang untuk bekerja.

Kami menganggap, bahwa Anthonius Supit masih status anggota dewan, karena belum ada keputusan inkragh dari pengadilan yang menyidangkan persoalan antara DPP Partai Nasdem dan juga Anthonius Supit, ungkap Hambert ketika pernyataan didukung oleh anggota legislatif lainnya.

Sedangkan Nyong disaat membalas apa yang disampaikan Hambert menjelaskan, tidak diperboleh Anthonius Supit masuk didalam RPJMD adalah merupakan keputusan Partai Nasdem Kota Bitung.

Di tengah derasnya adu argumen dan perang interupsi, Anthonius Supit yang hadir dalam RPJMD justru hanya duduk tenang dan diam tanpa mengeluarkan satu katapun. Bahkan Supit hanya bisa melihat dan mendengarkan apa yang sementara diributkan oleh rekan – rekanya sesama legislatif.

Setelah mengalami beberapa kali skorsing, untuk menenangkan situasi yang sudah mulai kelihatan memanas layaknya demonstrasi jalanan, keputusan saat itu adalah Anthonius Supit tetap dimasukkan dalam anggota Pansus RPJMD dan OPD.