Reportase sulut.com - Untuk melakukan
pencegahan masuknya paham radikalisme di Sulawesi Utara, lebih khusunya di Kota
Bitung. Jajaran Mapolres Bitung, Selasa (20/09), mengadakan dialog interaktif dengan
masyarakat Kelurahan Girian, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh adat.
, agar tidak terjadi gangguan kantibmas yang ada di Sulut, lebih kususnya di Kota Bitung, pungkasnya.
Dialog yang berlangsung
di Kantor Kelurahan Girian, Kecamatan Girian, dihadiri oleh Kepala
Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat Polri,
Brigjen Pol Drs Agus Rianto, Pejabat Polda Sulut, Kapolres Bitung, AKBP Reindolf
Unmehopa, Kasat Intel, Iptu Decky Pangandaheng dan Kasat Binmas, Iptu Hezky
Yohana Pasulu, Camat Girian, Richie Tinangon.
Dengant Tema “ Dialog
Tatap Muka Interaktif Pembahasan Radikalisme “. Merupakan salah satu tujuan utama
program dari Pak Kapolri, Jendral Titio Karnavian dalam melakukan pencegahan
dari perilaku perbuatan dan tindakan yang dapat mengarah terjadinya konflik horizontal.
“ Rianto sendiri saat diwawancara oleh sejumlah
wartawan mengatakan, sosialisasi atau dialaog menangkal masuknya paham
radikalisme sudah dilakukan beberapa daerah, untuk mengimplementasi kebijakan dari
Pak Kapolri dalam menciptakan suasana damai, keamanan dan kenyamanan yang ada di
wilayah kerja Polres “.
Tambahnya lagi, untuk Mabes Polri sudah melakukan
kunjungan kerja dibeberapa Polda dan melihat secara langsung bagaimana
pelaksanaan dilapangan. Polri tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada peran serta
dari masyarakat.
Untuk itu, setiap melakukan kegiatan diskusi dan
sosialisasi, selalu melibatkan pihak Kementrian Agama dan Kesbangpol, sehingga itu
betul – betul ada sinegritas dalam berupaya menjalankan setiap program,
jelasnya.
Saya berharap, dengan kondisi masyarakat Kota Bitung
saat ini, kita bisa lebih meningkatkan pehamahan terkait dengan masalah
radikalisme. Maka dari itu, kami minta peran serta dari tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh pemuda dan tokoh adat, bisa berperan serta
, agar tidak terjadi gangguan kantibmas yang ada di Sulut, lebih kususnya di Kota Bitung, pungkasnya.