Melakukan Perbuatan Pengeroyokan, Sembilan Pelajar Dan Satu Preman Diamankan Di Polsek Maesa -->

Iklan Semua Halaman

Melakukan Perbuatan Pengeroyokan, Sembilan Pelajar Dan Satu Preman Diamankan Di Polsek Maesa

Selasa, 06 September 2016
Reportase Sulut.com - Perkelahian antar pelajar tingkat SMA/SMK di Kota Bitung mulai marak terjadi. Pasalnya, Senin siang (05/09), Kepolisian Sabhara Polres Bitung dan Team Tarsius berhasil mengamankan sembilan orang pelajar dan satu orang preman ke Mapolsek Maesa, Rabu (07/09).

Menurut penjelasan dari salah satu Anggota Sabhara, para pelajar ini kami tangkap karena sedang melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap salah satu pelajar SMKN 1 Bitung bernama Ricky Ributo di ruas jalan 46.

Sedangkan keterangan Ricky kepada beberapa awak media mengatakan, pengeroyokan ini terjadi sangat cepat dan bahkan ia tidak tahu sama sekali apa alasan mereka mengeroyoknya. Karena ulahnya mereka, wajah saya mengalami luka memar dan lebam.

Reportase Sulut.com saat mendapatkan informasi dari beberapa warga setempat mengatakan, bahwa diruas Jalan 46 sering terjadi perkelahian antar pelajar. Diharapkan kepada aparat kepolisian agar selalu melakukan sweeping disepanjang ruas jalan 46. Sebab, selain perkelahian mereka juga sering ugal - ugalan.

Kapolsek Maesa, Kompol Mohamad Kamidin saat dikonfirmasi oleh beberapa awak media menjelaskan, ke sembilan orang pelajar dan satu orang preman sudah kami amankan. Saat ini, mereka masih sementara mintai keterangan mengenai pengeroyokan dan penganiayaan terhadap salah satu pelajar.

Untuk membuat laporan, korban sudah kami arahkan ke Rumah Sakit terdekat untuk divisum. Disaat kami mengecek ke sembilan orang pelajar ini ternyata mereka adalah siswa dari SMK Negeri 2 Bitung. Sedangkan salah satu preman yang ikut serta dalam pengeroyokan ini berinisial RY alias Recky, warga Kelurahan Madidir Unet, Kecamatan Madidir, jelas Kamidin.

Untuk motif penyebab kejadian, mereka semua sudah dalam keadaan mabuk kerena sudah mengkonsumsi minuman beralkohol. Semuanya kami tahan sampai menunggu kedatangan dari orang tua mereka, pungkas Kamidin.