Reportase Sulut.com - Salah satu rumah milik
keluarga Suaiba – Hasan yang berada di Kelurahan Bitung Barat Satu, Lingkungan
II, RT V, Kecamatan Maesa, dilapap si jago merah. Motif penyebab kebakaran
belum dipastikan, dugaan sementara rumah ini sengaja ada yang ingin
membakarnya, Rabu (06/10).
Menurut keterangan
korban, Haris Suaiba kepada Reportase Sulut.com mengatakan, kejadian terjadi
pada Selasa pagi (05/10), Pukul 03.30 Wita. Dimana, didalam rumah hanya mereka
berempat yakni isteri dan dua orang anaknya sedang tertidur pulas.
Kronologis kejadian, ketika
itu anaknya yang nomor dua terbangun dari tidur, karena seperti kebiasaan kalau
dia bangun, isterinya harus membuat susu. Begitu keluar dari kamar, isterinya
berteriak memangigil ka..ka..ka..ka..ka kebakaran – kebakaran.
Begitu saya keluar
dari pintu kamar belakang, saya api muncul dari enam buah kursi plastik yang
ada diteras dan kemudian merayap ke pintu depan, jendela dan palafon. Melihat
api yang sudah mulai membesar, saya dan isteri sempat panik, makanya kami berdua
berusaha untuk memadamkannya.
Upaya kami berdua
berusaha untuk memadamkan api tak mampu. Makanya, saya memanggil satu orang
lelaki bernama Iwan yang saat itu berada diruangan sebebelah untuk membantu kami
memadamkannya.
Saat itu, saya sempat
bingung sekali, selain menyelamatkan isteri dan anak yang nomor dua, disisi
lain anaknya nomor satu masih tertidur pulas dikamar depan. Dengan suhu ruangan
mulai terasa panas, anak saya bangun berteriak mama panas, sehingga dengan
sendirinya ia keluar dari kamar dan lari keluar rumah.
Untung saja,
pemadaman api dibantu oleh warga sekitar dengan menggunakan secara manual. Yang
membuat saya menyesal dari peristiwa ini, kalua penyebab kebakarannya korsleting
listrik, lampu dalam rumah mungkin mati, ini lain dari pada yang lain, kebakaran
dulu sekitar ada 1 menit baru lampu dalam rumah mati.
Tidak ada korban
dalam peristiwa ini, namun kerugian material yang kami alami hanya mencapai
sekitar Rp 15 Juta. Membuat saya meneteskan air mata, meskipun kami ditimpah
musibah, anak saya tetap pergi ke sekolah dengan menggunakan seragam sekolah miliknya yang sudah lama.