Reportase Sulut.com - Di Pelabuhan Perikani
Bitung, Selasa pagi (20/12), Pukul 10.00 Wita, ditemukan ada sosok mayat lelaki
separuh bayah ditemukan oleh salah satu warga yang hendak mencari ikan dengan
cara menjubi di area dermaga, Rabu (21/12).
Untuk membenarkan
peristiwa ini, Kapolsek Aertembaga, Iptu Fandi Bau mengatakan kepada Reportase
Sulut.com bahwa ada mayat mengapung diatas air, tepatnya dibawah kapal itu
ditemukan oleh salah satu warga inisial HM alias Hasan (24), warga Kelurahan
Winenet Dua.
Begitu dilihatnya ada mayat,
Hasan langsung naik keatas dermaga dan kemudian melaporkan kejadiannya ke Polsek
Aertembaga. Untuk membenarkan laporan tersebut, Hasan bersama 5 anggota saya
langsung mendatangi lokasi TKP. Sesampainya di TKP, anggota saya memanggil
beberapa ABK KM Pluto 03 untuk menyelam dan mengangkat mayat itu ke atas
dermaga.
Begitu mayat sudah
dievakuasi ke atas dermaga, ternyata mayat sosok lelaki separuh bayah ini
adalah salah satu ABK KM Pluto 03 bernama Haliku Damogalad alias Papa Ju (56),
warga Desa Sauk Dusun II, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaan Mongondow.
Diketahuinya mayat itu salah satu ABK KM Pluto 03, berdasarkan pengkuan dari seluruh rekan korban yang sedang melakukan evakuasi. Menurut keterangan Kapten KM Pluto 03 bernama Anwar Panakuna (45) mengatakan, Senin (19/12), dirinya berama 22 orang ABK lainnya baru tiba didermaga Perikani.
Diketahuinya mayat itu salah satu ABK KM Pluto 03, berdasarkan pengkuan dari seluruh rekan korban yang sedang melakukan evakuasi. Menurut keterangan Kapten KM Pluto 03 bernama Anwar Panakuna (45) mengatakan, Senin (19/12), dirinya berama 22 orang ABK lainnya baru tiba didermaga Perikani.
Pada waktu keberangkatan
mereka dari kampung, korban yang duluan tiba dikapal. Tibanya kapten kapal, ia melihat
korban sedang duduk didepan Kantor Asosiasi Kapal Perikani Bitung sudah dalam
kondisi dipengaruhi miras, sebagai komandan diatas kapal, korban diajak ke
kapal, namun ajakan itu tidak respon sama sekali oleh korban dan akhirnya ia
kembali sendiri ke Kapal untuk beristirahat.
Untuk mengetahui penyebab
kematian, korban langsung kami bawa ke RS Manembo – Nembo untuk dilakukan
otopsi, guna melengkapi penyelidikan kami.
Namun, pihak korban menolak,
agar korban tidak diotopsi melainkan hanya melakukan pemeriksaan luar saja.
Meskipun dari pihak
korban menolak otopsi, sebagai Kapolsek saya langsung memerintahkan Satuan
Reskrim Polsek Aertembaga untuk membuat Berita Acara penolakan otopsi yang
harus ditandatangani oleh pihak keluarga korban. Selanjutnya korban dibawah ke
kampung halaman mereka untuk dilakukan pemakaman.