Waspadalah….!! Penyakit DBD Di Kota Bitung Kembali Memakan Korban -->

Iklan Semua Halaman

Waspadalah….!! Penyakit DBD Di Kota Bitung Kembali Memakan Korban

Kamis, 22 Desember 2016
Reportase Sulut.com - Kasus Demam Berdarah Dengie (DBD) di Kota Bitung, kembali menelan korban. Buktinya, Minggu kemarin 18 Desember 2016, merenggut nyawa seorang anak berusia 6 tahun, Jumat (23/12).


Korban akibat penyakit DBD bernama Farid Balu (6), warga Kelurahan Bitung Barat Dua, Kecamatan Maesa. Yang mana, Farid yang duduk di bangku Sekolah TK Khang Tuah, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Prof Kandouw Malalayang Manado, Sulawesi Utara.

Kematian Farid yang disebabkan penyakit DBD, tidak diketahui oleh awak media, Nanti terkuak, ketika salah satu wartawan senior bernama Alamsyah Djohan, memberitahukan kepada Reportase Sulut.com, Rabu malam 21 Desember 2016.

Menurut Alamsyah kepada Reportase Sulut.com, hal ini sudah ia laporkan kepada instansi terkait yakni, Dinas Kesehatan Kota Bitung yang dianggap sangat lambat menangani kasus DBD, sehingga mengakibatkan korban jiwa baru.

Tambahnya lagi, dengan situasi hujan saat ini, seharusnya pihak Dinas Kesehatan  harus melakukan fogging disetiap kampung yang rawan DBD. Jangan nanti ada korban, baru itu melakukan fogging.

Alamsyah juga menghimbau kepada Pemerintah Kota Bitung, agar penanganan kasus DBD jangan cuman dianggap sepeleh, karena penyakit seperti ini sangat berbahaya dan bisa menular ke anak – anak yang lainnya, kuncinya.

Sedangkan penjelasan tetangga korban bernama Ona menjelaskan, sebelum Farid menghembuskan nafas terakhirnya di RS Malalayang, Farid sempat dirawat Rumkital dr Wahyu Slamet Bitung selama 3 hari.

Dengan kondisi kesehatan Farid selama 3 hari tidak ada perubahan, akhirnya dirujuk ke RS Budi Mulia. Sejak 2 hari dirawat, dokter spesialis anak langsung mengambil darah Farid untuk diperiksa dilaboratorium. Dari hasil pemeriksaan laboratoriumlah, diketahui bahwa Farid terkena penyakit DBD.

Dokter yang melihat nyawa Farid sudah sangat sekarat, meminta pihak keluarga agar Farid secepatnya dibawa ke RS Malalayang Manado, demi mendapatkan penagananan medis yang selayaknya. Namun, Tuhan berkehandak lain, nyawa Farid sudah tidak lagi tertolong, pungkas Ona.