Reportase Sulut.com - Kasus Demam Berdarah
Dengie (DBD) di Kota Bitung, kembali menelan korban. Buktinya, Minggu
kemarin 18 Desember 2016, merenggut nyawa seorang anak berusia 6 tahun, Jumat
(23/12).
Korban akibat penyakit DBD bernama Farid Balu (6), warga
Kelurahan Bitung Barat Dua, Kecamatan Maesa. Yang mana, Farid yang duduk di
bangku Sekolah TK Khang Tuah, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit
Umum Prof Kandouw Malalayang Manado, Sulawesi Utara.
Kematian Farid yang disebabkan
penyakit DBD, tidak diketahui oleh awak media, Nanti terkuak, ketika salah satu
wartawan senior bernama Alamsyah Djohan, memberitahukan kepada Reportase
Sulut.com, Rabu malam 21 Desember 2016.
Menurut Alamsyah kepada
Reportase Sulut.com, hal ini sudah ia laporkan kepada instansi terkait yakni, Dinas
Kesehatan Kota Bitung yang dianggap sangat lambat menangani kasus DBD, sehingga
mengakibatkan korban jiwa baru.
Tambahnya lagi, dengan situasi hujan saat ini, seharusnya
pihak Dinas Kesehatan harus melakukan fogging
disetiap kampung yang rawan DBD. Jangan nanti ada korban, baru itu melakukan
fogging.
Alamsyah juga menghimbau kepada Pemerintah Kota Bitung, agar
penanganan kasus DBD jangan cuman dianggap sepeleh, karena penyakit seperti ini
sangat berbahaya dan bisa menular ke anak – anak yang lainnya, kuncinya.
Sedangkan penjelasan tetangga korban bernama Ona menjelaskan,
sebelum Farid menghembuskan nafas terakhirnya di RS Malalayang, Farid sempat dirawat
Rumkital dr Wahyu Slamet Bitung selama 3 hari.
Dengan kondisi kesehatan Farid selama 3 hari tidak ada
perubahan, akhirnya dirujuk ke RS Budi Mulia. Sejak 2 hari dirawat, dokter spesialis
anak langsung mengambil darah Farid untuk diperiksa dilaboratorium. Dari hasil
pemeriksaan laboratoriumlah, diketahui bahwa Farid terkena penyakit DBD.
Dokter yang melihat nyawa Farid sudah sangat sekarat, meminta
pihak keluarga agar Farid secepatnya dibawa ke RS Malalayang Manado, demi
mendapatkan penagananan medis yang selayaknya. Namun, Tuhan berkehandak lain, nyawa
Farid sudah tidak lagi tertolong, pungkas Ona.