Reportase Sulut.com - Penangganan
pasien di RSUD Manembo – Nembo Bitung, hampir setiap saat mendapat kritikan
dari warga. Pasalnya, penanganan pasien yang dilakukan pihak rumah sakit,
dianggap belum maksimal, Senin (06/02/17).
Seperti
yang posting di akun media sosial bernama Jounelya Gilbert Naibert Momz, Minggu 05 Februari 2017, Pukul 24.00 Wita. Menurutnya, bahwa pelayanan pasien di RSUD Manembo – Menembo, dianggap tidak baik alias
buruk.
Dirinya, merasa kecewa sekali dengan pelayanan dirumah sakit
tersebut. Pasalnya, ayahnya yang masuk pada tanggal 02 Februari 2017, dengan
keluhan rasa muntah, demam dan sakit kepala, hanya mendapatkan resep berupa obat
ranitidine, ambroxol dan obat satunya lagi ia lupa meningatnya, ujarnya.
Setelah mendapatkan resep dari dokter, kemudian ayahnya disuntik
dan langsung periksaan darah. Hasil lab keluar jam 10 malam, sedangkan ayahnya belum
di pindahkan dikamar nginap, karena ruangan nginapnya masih full, tambahnya.
Masuk hari ke - 2, hasil lab kemarin
normal semuanya. Anehnya, ayahnya yang sakit kepala
dan muntah – muntah tidak ada perubahan sama sekali. Padahal, ayahnya sudah minum
obat. Begitu diceknya, ternyata obat diminum itu hanyalah obat parasetamol, jelasnya.
" Pokoknya kecewa skali dengan playanan RSUD Manembo - Nembo. Coba
saja kalau pasien itu umum, cepat sekali mereka tangani, kalau BPJS pasien
dibiarkan. Padahal, BPJS itu adalah program pemerintah ".
Melainkan yang buat kotor program pemerintah itu dari pihak
rumah sakit sendiri. Bisa – bisanya, pasien yang hidup, giliran dibawa ke RSUD Manembo
– Nembo, malah jadi mati, karena pelayanannya tidak sesuai SOP, kuncinya.
Berita ini sampai dipublikasikan Reportase Sulut.com, sampai menunggu
tanggapan resmi dari Kepala Direktur RSUD Manembo – Nembo Bitung, dr Pitter
Lumingkewas.