Menyikapi Isu Sosial Terus Beredar, Masyarakat Kiranya Merawat Kemajemukan Demi Menjaga Keutuhan NKRI -->

Iklan Semua Halaman

Menyikapi Isu Sosial Terus Beredar, Masyarakat Kiranya Merawat Kemajemukan Demi Menjaga Keutuhan NKRI

Jumat, 21 April 2017
Reportasesulut.com - Berbicara tentang kesatuan dan persatuan, kemajemukan harus diterima, karena itu ada dalam benak para pendiri bangsa ini. Namun, terjadi sekarang, justru sentimen suku, agama dan ras selalu menjadi isu sensitif dalam hal apapun yang dapat menimbulkan konflik, Jumat (18/04).

Penyampaian ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Pastoral Indonesia (API), Pdt Dr Daniel Susanto MTh, saat membuka dan memberikan sambutan dalam kegiatan Konvensi Pastoral Tahun 2017, di Gedung Graha Bumi Beringin Sulawesi Utara, Kamis kemarin (17/04).

Dalam menyikapi isu sosial yang terus beredar kepada masyarakat, konvensi dilaksanakan dengan tujuan, agar masyarakat dapat merawat kemajemukan dan dapat terhindari dari perpecahan bagi persatuan bangsa “, ujarnya.

Indonesia merupakan masyarakat yang beraneka ragam, baik secara kultur maupun secara bahasa, dan memiliki ribuan pulau terletak dari Sabang sampai Merauke “, sambungnya.

Berkaitan dengan implementasi injil untuk menjaga, memelihara dan membangun kehidupan sosial serta lingkungan yang mendatangkan damai dan sejatera manusia di bumi, lebih khususnya Sulut. jelasnya.

Jika menjadikan agama sebagai aspirasi, maka akan banyak kelompok merasa paling benar saat menyampaikan seminar didepan peserta mengikuti seminar itu. Mereka (Red - Pendiri Bangsa) sangat visioner, sehingga menciptakan semboyan Bhineka Tunggal Ika “ Berbeda - Beda Tetap Satu “, tungkasnya.

Tampak hadir dalam kegiatan yakni, Gubernur  Sulut, Olly Dondokambey, Asops Danlantamal VIII Manado, Kolonel Laut (P) Agustinus  M Susanto SW, Ketua Umum Panitia, Ny Rita Dondokambey - Tamuntuan, Ketua Harian, Rita Mantiri - Tangkudung dan tamu undangan.

Adapun seluruh rangkaian kegiatan konven nasional tersebut, ditutup dengan pemukulan Tatengkoren oleh Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan foto bersama.