Reportasesulut.com - Kota Nyiur Melambai, Provinsi Sulawesi Utara,
mendapat kepercayaan dari Pemerintah Pusat untuk agenda nasional launching Aksi
Bela Negara se - Indonesia.
Launching
aksi Bela Negara yang digelar di Grand Kawanua City Manado, Rabu (03/05),
dibuka oleh Menteri Pertahanan RI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, dan
dihadiri Gubernur Sulut, Kapolda Sulut, Forkopimda Sulut, Forkopimda
Kabupaten/Kota, Muspida dan elemen masyarakat berjumlah sekitar 5000 orang.
Melalui sambutan MenPan RI mengatakan, launching
Aksi Bela Negara ini, berkat dukungan dan komitmen besar untuk memperkuat ketahanan
negara melalui penanaman semangat kebangsaan secara terus menerus, sampai
adanya nilai nasionalisme yang kuat.
Negara dan Negara
Indonesia, didirikan para pendiri bangsa dan mereka menginginkan, bangsa yang
kita cintai selalu diberkati dan diridhoi Tuhan yang Maha kuasa, sambungnya.
NKRI bukan negara
agama, karena itu kita wajib bersyukur atas rahmat Tuhan, Negara Indonesia
dalam keadaan aman dan sentosa. Salah satu wujud syukur adalah menjadi bangsa
yang selalu merasa bangga dan mencintai tanah airnya serta mengisi kemerdekan,
jelasnya.
Mencintai
tanah air dan rela berkorban untuk kemajuan bangsanya, intinya bahwa Aksi Bela
Negara, menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara, yang diatur dalam UUD
1945, Pasal 27 dan diperkuat dengan UU Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur
Sulut, Olly Dodonkambey memberikan apresiasi atas diselenggaranya launching Aksi
Bela Negara se - Indonesia tahun 2017 yang dilaksanakan di Sulawesi Utara.
Tambahnya lagi, atas nama pemerintah dan seluruh
masyarakat Sulut, sangat berterima kasih atas kedatangan Menteri Pertahanan dan
mempercayakan Pemerintah Sulut sebagai agenda pertama sosialisasi Aksi Bela
Negara.
Saya mengimbau kepada
seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat di 15 Kabupaten/Kota di Sulut, agar
mendukung dan menyukseskan kegiatan ini melalui tindak lanut konkrit dan bisa
diprogram di tiap – tiap daerah kalian masing-masing, pungkasnya.