Reportasesulut.com - Hanny Wensen (25) warga Kelurahan Kadoodan, Lingkungan III,
Kecamatan Madidir, Senin sore (05/06), Pukul 17.00 Wita, ditemukan tewas
gantung diri didalam rumahnya, dengan menggunakan seutas tali nilon, Selasa
(06/06).
Pihak keluarga juga tidak bersedia kalau korban akan diautopsi. Justru, kematian korban, pihak keluarga sudah mengikhlaskan, sehingga tidak memerlukan lagi autopsi, terang Kamidin.
Reportasesulut.com, yang mendapatkan informasi dari Kanit
Intelkam Unit VI Polres Bitung, langsung mendatangi lokasi tempat kejadian
(TKP). Sampainya di TKP, rumah korban sudah didatangi aparat kepolisian Polres
Bitung dan Polsek Maesa.
Peristiwa yang menggemparkan warga Kota Bitung, lebih
khususnya diseputaran kompleks Kadoodan, pada awalnya diketahui oleh ibu
kandung korban Syane Rumondor (58).
" Dari keterangan ibu kandung
korban, ia tak menyangka kalau anaknya akan melakukan perbuatan nekat seperti
ini, karena sekitar Pukul 16.00 Wita, ketika akan meninggalkan rumah, anaknya sempat
menanyakan kalau mau ke mana, lalu saya menjawabnya akan pergi beribadah ".
Saya balik ke rumah pada
Pukul 18.00 Wita dan rumah dalam keadaan gelap gulita. Ketika hendak membuka
pintu depan, ternyata pintu tersebut dalam keadaan terkunci. Kemudian saya memanggilnya,
namun tidak menyahut sama sekali dan akhirnya, saya masuk kedalam rumah melalui
pintu belakang, sambungnya.
Sampainya didalam rumah,
sebelum menyalakan lampu, anaknya sudah dalam posisi tergantung diantara ruang
tengah dan dapur. Ia berfikir, kalau itu hanya lelucona. Begitu menyalakan
lampu, ternyata yang dibuat itu bukanlah lelucon dan saya langsung lari keluar rumah dan meminta
pertolongan kepada tetangga, jelasnya.
Sayangnya, tetangga yang
hendak menolong tidak bisa berbuat apa – apa, karena mereka melihat, anaknya
sudah tidak bernyawa lagi dan melaporkan peristiwa ini ke pihak yang berwajib,
pungkasnya.
" Kapolsek Maesa, Kompol
Mohammad Kamidin saat dikonfirmasi di lokasi TKP menjelaskan, peristiwa gantung
diri ini, merupakan murni dilakukan korban, karena hasil oleh TKP Forensik
Polres Bitung, bahwa di tubuh korban tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan ".
Pihak keluarga juga tidak bersedia kalau korban akan diautopsi. Justru, kematian korban, pihak keluarga sudah mengikhlaskan, sehingga tidak memerlukan lagi autopsi, terang Kamidin.
Dugaan, motif sampai korban mengakhiri hidupnya, disebabkan frustasi dengan pacarnya, karena sebelum
meninggal, korban sempat memposting status di media sosial (Facebook) telah
putus dengan pacarnya, kunci Kamidin.