Diduga Frustasi Sama Pacar, Hanny Wensen Mengakhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri -->

Iklan Semua Halaman

Diduga Frustasi Sama Pacar, Hanny Wensen Mengakhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Senin, 05 Juni 2017
Reportasesulut.com - Hanny Wensen (25) warga Kelurahan Kadoodan, Lingkungan III, Kecamatan Madidir, Senin sore (05/06), Pukul 17.00 Wita, ditemukan tewas gantung diri didalam rumahnya, dengan menggunakan seutas tali nilon, Selasa (06/06).

Reportasesulut.com, yang mendapatkan informasi dari Kanit Intelkam Unit VI Polres Bitung, langsung mendatangi lokasi tempat kejadian (TKP). Sampainya di TKP, rumah korban sudah didatangi aparat kepolisian Polres Bitung dan Polsek Maesa.  

Peristiwa yang menggemparkan warga Kota Bitung, lebih khususnya diseputaran kompleks Kadoodan, pada awalnya diketahui oleh ibu kandung korban Syane Rumondor (58).

" Dari keterangan ibu kandung korban, ia tak menyangka kalau anaknya akan melakukan perbuatan nekat seperti ini, karena sekitar Pukul 16.00 Wita, ketika akan meninggalkan rumah, anaknya sempat menanyakan kalau mau ke mana, lalu saya menjawabnya akan pergi beribadah ".  

Saya balik ke rumah pada Pukul 18.00 Wita dan rumah dalam keadaan gelap gulita. Ketika hendak membuka pintu depan, ternyata pintu tersebut dalam keadaan terkunci. Kemudian saya memanggilnya, namun tidak menyahut sama sekali dan akhirnya, saya masuk kedalam rumah melalui pintu belakang, sambungnya.

Sampainya didalam rumah, sebelum menyalakan lampu, anaknya sudah dalam posisi tergantung diantara ruang tengah dan dapur. Ia berfikir, kalau itu hanya lelucona. Begitu menyalakan lampu, ternyata yang dibuat itu bukanlah lelucon dan  saya langsung lari keluar rumah dan meminta pertolongan kepada tetangga, jelasnya.  
   
Sayangnya, tetangga yang hendak menolong tidak bisa berbuat apa – apa, karena mereka melihat, anaknya sudah tidak bernyawa lagi dan melaporkan peristiwa ini ke pihak yang berwajib, pungkasnya.

" Kapolsek Maesa, Kompol Mohammad Kamidin saat dikonfirmasi di lokasi TKP menjelaskan, peristiwa gantung diri ini, merupakan murni dilakukan korban, karena hasil oleh TKP Forensik Polres Bitung, bahwa di tubuh korban tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan ".

Pihak keluarga juga tidak bersedia kalau korban akan diautopsi. Justru, kematian korban, pihak keluarga sudah mengikhlaskan, sehingga tidak memerlukan lagi autopsi, terang Kamidin.

Dugaan, motif sampai korban mengakhiri hidupnya, disebabkan frustasi dengan pacarnya, karena sebelum meninggal, korban sempat memposting status di media sosial (Facebook) telah putus dengan pacarnya, kunci Kamidin.