Reportasesulut.com - Sungguh naas nasib seorang kakek yang profesi sehari – hari sebagai
tukang ojek, Senin kemarin (17/07), ditemukan tewas diatas ranjang (Kasur) dengan posisi terkelungkup, Selasa
(18/07).
Ketika dilansir Reportasesulut.com, kematian sang kakek sempat
mengejutkan warga disekitar tempat kejadian. Yang mana, lokasi TKP nya disalah
satu penginapan di Kelurahan Pakadoodan, Kecamatan Maesa.
Kepolisian Sektor Maesa, mendengar ada kejadian, langsung bergerak
cepat ke lokasi TKP, untuk mengidentifikasi jenazah sang kakek dan mengumpulkan
bahan keterangan (Pulbaket).
" Dari alhasil polisi di TKP, ditemukan identitas kakek
berinisial KM alias Karim (58), warga Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, tewas setelah berhubungan intim ".
Dari keterangan penjaga penginapan, Nursalam (67) menerangkan, sekitar Pukul 11.30
Wita, datanglah kakek bersama seorang perempuan, sebut saja Mawar (20), untuk menyewa kamar.
Sebelum mereka berdua masuk
ke dalam kamar, kakek tersebut memberikan uang sebanyak Rp 50.000 dan sempat
mengeluarkan suara “ nyanda lama kita “, ujarnya.
Cuman berselang beberapa
menit, perempuan keluar dari kamar tidak bersamaan dengan kakek. Ketika ditanya
mana kakek, Mawar tiba – tiba langsung kabur, sambungnya.
Pelarian Mawar tak
membuahkan hasil, karena warga di pangkalan ojek, berhasil menghadangnya.
Kemudian, kami bawa Mawar kembali ke penginapan, dengan maksud hanya menunjukkan
kamar yang mereka pakai.Tapi, Mawar tetap saja ingin melarikan diri, terangnya.
" Untuk mengecek keberadaan
kakek didalam kamar, ia memanggil salah satu IRT dan mendapati kakek sudah
tidak bergerak sama sekali lagi, dengan posisi tubuh terkelungkup, tanpa pakaian dibadan, pungkasnya ".
Sedangkan penjelasan
salah satu anak kakek kepada pihak polisi, sebelum meninggal, ayahnya mengidap
penyakit komplikasi jantung, darah tinggi, gula dan asam urat.
Untuk membenarkan
kejadian terebut, Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting melalui Kapolsek
Maesa, Kompol M Kamidin menjelaskan, untuk proses penyilidikan lebih lanjut, Mawar
dan beberapa saksi di TKP sudah diamankan.
Selanjutnya, jenazah
korban dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dibawa ke RSUD Manembo – Manembo,
menggunakan mobil jenazah milik Kecamatan Maesa, jelas Kamidin.
Penyebab kematian belum
bisa dipastikan, karena pihak keluarga menolak kalau korban akan diotopsi,
karena ditubuh korban tidak bekas kekerasan. Maka dari itu, kami membuat berita
acara penolakan otopsi, tutup Kamidin.