Reportasesulut.com - Acara
Halal Bi Halal Akbar 1438 H, yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Pengurus
DPC Syarikat Islam (SI) Kota Bitung, Senin (24/07) kemarin, Pukul 17.00 Wita, di
Lapangan Pusat Kota Bitung, berlangsung sangat spektakuler, Selasa (25/07).
Sedangkan Bupati Bolsel, Hi Herson Mayulu, S.IP, dalam hikmah Halal Bi Halal mengatakan, bahwa Hala Bi Halal bukan milik umat islam. Asalnya Halal Bi Halal, ketika negara kita baru merdeka 3 tahun, Presiden Sukarno galau karena beliau tokoh – tokoh pergerakan, pejuang dan agama pada bertikai.
Pantauan
Reportasesulut.com, ribuan masyarakat yang begitu antusias sekali menghadiri
acara tersebut, sebagiannnya tidak sempat mendapatkan tempat duduk didalam
bangsal yang disediakan panitia.
Ketua
Panitai Pelaksana Halal Bi Halal 1438 H, Saiful Manaf dalam sambutannya
menjelaskan, tujuannya dilaksanakan Halal Bi Halal, untuk menjalin
silaturahim sesama agama lainnya, memperkokoh hubangan antar sesama dan
mendorong kerja sama serta menjunjung tinggi nilai toleransi sebagai pondasi
tegaknya NKRI.
Adapun
tema Halal Bi Halal “Menapak Perjalanan Syarikat Islam Dalam Perspektif Khebinekaan
Menuju Bitung Hebat” dan Sub Tema “Dengan Halal Bi Halal Kita Lebih Tingkatkan Ukhuwah
Dalam Bingkai Negara Keasatuan Republik Indonesia”, jelas Manaf.
"Mewakili
seluruh panitia, saya meminta maaf kepada masyarakat yang telah berkenan hadir,
tidak sempat kebagian tempat duduk. Kami tak menyangka sama sekali akan
membludak seperti ini. Sebab, kursi dipersiapkan panitia hanya berjumlah 2.500
buah, terang Manaf".
Sedangkan Bupati Bolsel, Hi Herson Mayulu, S.IP, dalam hikmah Halal Bi Halal mengatakan, bahwa Hala Bi Halal bukan milik umat islam. Asalnya Halal Bi Halal, ketika negara kita baru merdeka 3 tahun, Presiden Sukarno galau karena beliau tokoh – tokoh pergerakan, pejuang dan agama pada bertikai.
Melihat
hal itu, Sukarno khawatir kalau negara kita ini, umurnya tidak panjang lagi.
Maka dari itu, beliau memanggil Kiyai Wahab Hazbullah, untuk memintai saran,
agar tokoh – tokoh ini bisa bersatu kembali.
Lalu
Kiyai Wahab memberikan saran, buatlah Halal Bi Halal dan undang semua tokoh –
tokoh yang bertikai. Ketika itu dilakukan, usailah sudah semua permasalahan dan
semuanya kembali bersatu, tambah Herson.
"Dengan
konteks Halal Bi Halal, dihadiri ribuan umat islam Kota Bitung, sudah sangat
jelas sekali. Yang mana, usai Lebaran Idul Fitri kemarin, tidak sempat jumpa
atau berjabat tangan karena dibatasi jarak begitu jauh, jelas Herson".
Lewat
mementum Halal Bi Halal malam hari ini, ada 3 hal harus kita lakukan yaitu,
merajut kembali hubungan persaudaraan yang masih terputus, berbagi dengan apa
yang kita miliki dan saling maaf memaafkan, pungkas Herson.
Pejabat
yang hadir dalam acara ini yaitu, Perwakilan Gubernur Sulut, diwakili Kasat
Sapol PP Provinsi Sulut, Kakanwil Kemenag Provinsi Sulut, Walikota Bitung
bersama Jajarannya, Pimpinan dan Anggota DPRD Bitung, Ketua MUI Bitung,
Wakapolres Bitung, Kajari Bitung, Ketua DPC KKIG Bitung, Pimpinan Partai Politik, Tokoh Agama
dan Tokoh Masyarakat.