Membangun Peradaban Di Gital, IWO Menyampaikan Fakta, Menjauhkan Dari Kabar Bohong, Fitnah Serta Hoax -->

Iklan Semua Halaman

Membangun Peradaban Di Gital, IWO Menyampaikan Fakta, Menjauhkan Dari Kabar Bohong, Fitnah Serta Hoax

Jumat, 08 September 2017
Reportasesulut.com - Manusia memang berhak mempertahankan hidup dan hidup mulia yang menghargai kemanusiaan jauh lebih penting dari sekedar, Sabtu (09/09). 


Hal ini disampaikan Ketua Umum Ikatan Wartawan Online, Jodhi Yudhono diacara Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Wartawan Online Ke - 1, Jumat (08/09), di Stage Utama Hotel Mega Puri, Jakarta Timur.

“ Menurutnya, adanya perkembangan dunia digital memiliki dampak ekonomi yang juga menopang peradaban. Sebagai manusia, tentunya kita berharap bahwa kemajuan digital harus mendatangkan keuntungan secara ekonomis “.

Tentunya, dengan keberadaan Ikatan Wartawan Online sebagai organisasi profesi wartawan online, berketetapan turut membangun peradaban di era digital ini dengan jalan menyampaikan fakta dan menjauhkan dari kabar bohong, fitnah dan hoax, sambungnya.

Keberadaan media sebagai sumber informasi profesi, tentunya aman penting peranannya dalam menyampaikan informasi yang utuh dan IWO sebagai pekerja media ingin menjadi bagian dalam menghindarkan masyarakat dari kabar bohong, jelasnya. 

Saat ini, perangkat komunikasi antara manusia semakin murah dan mudah, kita telah berada pada dunia digital. Dimana, informasi telah masuk ke dalam kamar - kamar kita dan kemajuan teknologi digital, telah merubah cara pandang, pikiran, sifat dan gaya hidup manusia saat ini. Mobilitasi informasi berjalan sangat cepat dan mendorong efisiensi sangat tinggi, kuncinya. 


Adapun hadir di Mubes tersebut yaitu, Ketua Umum IWO, Jodh Yudono, Gubernur Lehmanas, Agus Widjojo, Karo Multimedia Mabes Polri, Brigjen Yanfitri, Ahli Cybercrime, Gildas Deograt Lumy, Bundayawan, Mohamad Sobary, Dirjen Aplikasi Kementrian Komunikasi dan Informatika, Samuel Abrijani Pangerapan, Presdir Trg Investama dan Insiator Mastel, Bobby Rasyidin dan Ketua Dewan Etik Sulsel, Arqam Azikin.