Reportasesulut.com - Bertempat di Pangkalan P2SDKP Bitung, dilaksanakan rapat
Focus Group
Discussion (FGD) dengan pembahasan mengenai modus dan operasi pencegahan dan penindakan
terhadap infiltrasi kapal asing, Selasa (31/10).
Menjadi nara
sumber adalah, Asops Danlantamal VIII Manado, Kolonel Laut (P) Anung Sutanto dan dihadiri oleh Kepala PSDKP Bitung,
Sumono Darminto, Kepala Imigrasi Bitung, Lexi Adrin Mangindaan, Perwakilan Bea Cukai Bitung,
Dinas Perhubungan Bitung, perwakilan pengusaha ikan dan pewakilan nelayan.
Dalam pemaparannya,
Sutanto menjelaskan tentang kebijakan Bapak Presiden RI, untuk mewujudkan poros maritim dunia. Membangun kelautan dan perikanan melibatkan tiga
hal yakni, pemerintah, akademisi, pelaku bisnis atau pihak swasta.
" Tugas pokok TNI AL tentang
peta potensi kerawanan, persepsi tentang
keamanan laut
dan pencegahan illegal fishing, sambung Sutanto ".
Operasi yang dilakukan TNI AL berupa, operasi kami dilaut itu mewujudkan sinergitas pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, terang Sutanto.
Kesatuan pikir dan tindak dalam menyusun sistem pengamanan
dan pengawasan yang efektf, tepat guna dan tepat sasaran serta meningkatkan
jaring komunikasi antar insan intelijen dalam menyiapkan data dan informasi
yang akurat,
kunci Sutanto.
Sementara, Direktorat Sumber
Daya DKP Pusat,
Drs Agus Riyono MSi menerangkan tentang modus operasi praktek illegal fishing dan infiltrasi kapal asing.
Modus yang
digunakan pelaku tersebut berupa, pengadaan kapal yang tidak sebenarnya, pendaftaraan kapal tidak
sesuai ketentuan, operasi kapal tidak sesuai
ijin, operasi kapal tanpa dokumen melalui indocent passage dan kerja sama tidak sesuai ketentuan, pungkasnya.