Reportasesulut.com - Ketua Asosiasi
Logistik Forwarder Indonesia (ALFI) Indonesian Logistik Forwarder Assosiation
(ILFA), Provinsi Sulawesi Utara, Syam Panai, menghadiri acara HUT Ke 27 Asean Federation Of Forwarder
Associations (AFFA) dan Rapim Pusat ALFI/ILFA 2017, Senin (27/11).
Acara yang berlangsung disalah
satu Hotel Resort Bali, Jumat 24 November 2017 kemarin, membahas mengenai
evaluasi kerja, karena organisasi
ALFI/ILFA) mempunyai visi menjadikan anggota sebagai arsitek angkutan barang
untuk logistik dan distribusi yang berdaya saing global.
Ada beberapa yang point penting
yang dibahas dalam acara tersebut termasuk, mervisi AD – ART ALFI/ILFA terkait
dengan posisi DPW dalam mewakili anggota untuk penetepan tarif jasa
kepelabuhanan, uang pangkal dan iuran bulan rapat organisasi, ujar Panai.
" Hal ini lebih
dipertegas, karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara rapat pimpinan dan
rapat kerja, baik itu ditingkat nasional maupun diwilayah. Logo ALFI/ILFI juga perlu
diubah sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha anggota dan kecenderungan logistik
global ", sambung Panai.
Pembagian tanggung
jawab dan wewenang Koordinator wilayah (Korwil) diusulkan, agar sesuai dengan wilayah
operasional PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mempermudah koordinasi bila
terjadi permasalahan, jelas Panai.
Membentuk tim pokja pungli
dan organisasi yang dipimpin oleh ketua umum untuk membahas pungli bersama Pakar
Hukum dan Kabareskrim Polri serta membentuk tim khusus untuk membuat kajian
tentang aktivitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disektor logistik.
Penyelenggaraan
musyawarah wilayah untuk beberapa provinsi seperti, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, dan
pembentukan DPW didaerah Kalimantan Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan
sistem registrasi keanggotaan ALFI/ILFA seluruh Indonesia secara elektronik
(Online), kunci Panai.