Reportasesulut.com - Peringatan Hari Darma Samudera Tahun 2018, Senin
(15/01) kemarin, Komandan Lantamal VIII, Laksamana Ahmadi Heri Purwono S.E M.M,
menyerahkan taliasih kepada pelaku sejarah pertempuran di Laut Aru, Selasa
(16/01).
Pelaku sejarahnya sampai saat ini masih hidup dan usianya sudah cukup tua. Pelaku yang dimaksud yakni, Peltu (Purn) Suprapto. Beliau saat ini tinggal bersama keluarganya di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.
Meskipun sudah sangat tua, Suprapto masih terlihat masih semangat patriotisme berjuang membela bangsanya, karena beliau masih teringat akan peristiwa heroik yang terjadi di Laut Aru. Yang mana, beliau adalah pengawak senjata meriam boffors 40 mm KRI Macan Tutul, ujar Ahmadi.
Pelaku sejarahnya sampai saat ini masih hidup dan usianya sudah cukup tua. Pelaku yang dimaksud yakni, Peltu (Purn) Suprapto. Beliau saat ini tinggal bersama keluarganya di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.
Meskipun sudah sangat tua, Suprapto masih terlihat masih semangat patriotisme berjuang membela bangsanya, karena beliau masih teringat akan peristiwa heroik yang terjadi di Laut Aru. Yang mana, beliau adalah pengawak senjata meriam boffors 40 mm KRI Macan Tutul, ujar Ahmadi.
Mengutip sambutan KSAL diperingatan Dharma Samudera kali
ini, agar kita semua untuk mengaktualisasikan nilai perjuangan, patriotisme dan
kepahlawanan serta nilai keteladanan yang telah diwariskan para pendahulu kita,
terang Ahmadi.
Sebagai kontribusi posistif dan karya nyata dari
prajurit Matra Laut dalam pengabdian kepada negara dan bangsa serta demi
terwujudnya TNI AL yang handal dan disegani serta berkelas dunia, tutup Ahmadi.
Tampak hadir, Aspers Danlantamal VIII, Kadisminpers,
Karumkit dr Wahyu Slamet, Yonmarhanlan VIII, Ketua Korcab VIII DJAT dan Pengurus
Korcab VIII DJAT.