Reportasesulut.com - Kabar duka kembali menyelimuti Keluarga Besar Polri,
Rabu malam (03/01). Dimana, salah satu personil Polres Bitung yang melaksanakan
tugas sebagai Kapolsek Lembeh, meninggal
dunia didalam mobil pribadinya, Kamis (04/01).
Pada awalnya, kematian Kapolsek Lembeh, Iptu Barnabaz Kotta didalam mobil tak ada satupun yang tahu sama sekali, baik itu pihak keluarga, pimpinan ataupun kerabat.
Nanti terkuak, ketika mobil berwarna merah maron, nomor polisi DB 1986 MF, diposting salah satu warga di group media sosial Berita Bitung dan kemudian diteruskan oleh wartawan senior, Alamsyah Djohan ke teman – teman wartawan lainnya.
" Dari data didapatkan Reportasesulut.com, dilokasi kejadian sudah ada 3 orang anggota dari Polsek Maesa dan 1 orang warga biasa. Mereka mengatakan kalau didalam mobil itu adalah Kapolsek Lembeh dan beliau sudah meninggal dunia ".
Pada awalnya, kematian Kapolsek Lembeh, Iptu Barnabaz Kotta didalam mobil tak ada satupun yang tahu sama sekali, baik itu pihak keluarga, pimpinan ataupun kerabat.
Nanti terkuak, ketika mobil berwarna merah maron, nomor polisi DB 1986 MF, diposting salah satu warga di group media sosial Berita Bitung dan kemudian diteruskan oleh wartawan senior, Alamsyah Djohan ke teman – teman wartawan lainnya.
" Dari data didapatkan Reportasesulut.com, dilokasi kejadian sudah ada 3 orang anggota dari Polsek Maesa dan 1 orang warga biasa. Mereka mengatakan kalau didalam mobil itu adalah Kapolsek Lembeh dan beliau sudah meninggal dunia ".
Tak lama kemudian, anak almarhum yang merupakan anggota
intel Polres Bitung, datang dan langsung membuka pintu mobil sambil memeluk
ayahnya. Ia tak menyangka kalau ayahnya akan pergi secepat ini.
Meskipun sudah tak berdaya, ia tetap berupaya
ingin menyadarkan ayahnya dan pada akhirnya, dengan bantuan tenaga beberapa
anggota polisi, almarhum dilarikan ke Rumah Sakit Budi Mulia, agar mendapatkan
pertolongan medis.
Namun, upaya dokter untuk menyelamatkan
almarhum tak dikabulkan sang pencipta dan disitulah isak tangis pihak keluarga
dan para kerabat pecah. Begitu ditelusuri, alamarhum meninggal karena serangan
jantung.
Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK SH ketika
dikonfirmasi menjelaskan, almarhum meninggal karena terkena serangan jantung. Penyakit
almarhum ini, sudah kedua kalinya dengan sekarang.
Kejadian pertama terjadi pada 1 bulan yang silam dan almarhum sempat tertolong karena pihak keluarga membawa ke RSUP Prof DR R.D Kandou, tutup Ginting.
Kejadian pertama terjadi pada 1 bulan yang silam dan almarhum sempat tertolong karena pihak keluarga membawa ke RSUP Prof DR R.D Kandou, tutup Ginting.