Depresi Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Agus Bunuh Diri Dengan Cara Loncat Dari Dermaga Perikani -->

Iklan Semua Halaman

Depresi Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Agus Bunuh Diri Dengan Cara Loncat Dari Dermaga Perikani

Minggu, 02 Juni 2019
Reportasesulut.com - Depresi dengan penyakit tak kunjung sembuh, Agus Sompah (52), warga Moutong Timur, mengakhiri hidupnya dengan cara loncat ke dermaga Pelabuhan Perikanan Bitung, Minggu (02/06), Pukul 08.30 Wita.

Jasad Agus yang yang awalnya ditemukan penjul es walls bernama Yoprin (52), warga Madidir Weru, menggunakan kaos oblong kuning dan celana pendek jeans, sempat menghebohkan warga yang berada disekitar kompleks perikani.

Dari pemeriksaan anggota Kepolisian Polsek Aertembaga dilokasi kejadian perkara (TKP), tidak menemukan kalau ditubuh jasad Agus ada tanda - tanda kekerasan.

" Kanit Reskrim Polsek Aertembaga, Jhon Marisi SH kepada Reportasesulut.com, selain pemeriksaan terhadap jasad korban, anggota lainnya memintai keterangan sejumlah saksi ".

Saksi Rikson Erik Sedubun (37)Tahun, warga Aertembaga mengayakan, almarhum yang selama ini tinggal sendirian dikos - kosan Ibu Chen Tonggian, mengidap penyakit epilepsi.

Sebelum kejadian, Sabtu 01/06/2019, Pukul 13.00 Wita, saat berada dikos - kosan, penyakit epilepsinya kambuh dan ditolong oleh beberapa teman - teman se kos.

Kepala Lingkungan IV, RT 012, Kelurahan Aertembaga Dua, Immanuel Manoy (59) menambahkan, almarhum yang tinggal kos - kosan sejak tahun 2013, tidak pernah melapor kepada kami dan bahkan RT setempat.

Sementara, penjelasan isteri almarhum, Asma Abdullah (43), warga Moutung Timur ketika dihubungi salah satu anggota melalui via telepone menjelaskan, tahun 2008 menikah dengan almarhum dan dikarunia satu orang anak.

Sebelum kami menikah, almarhum memiliki dua orang isteri dan empat orang anak dan keberadaan mereka saat ini berada dikampung Popayato, Provinsi Gorontalo.

Ditahun 2016, hubungan kami sudah tak harmonis dan pada akhirnya ia memilih meninggalkan almarhum yang memiliki riwayat penyakit epilepsi.


Dari semua keterangan saksi dan permintaan keluarga agar jasad almarhum tidak dilakukan otopsi. Maka dari itu pihak kami membuat surat berita acara penolakan otopsi.

Langkah - langka yang kami ambil, melakukan otopsi bagian luar dan menunggu kedatangan pihak keluarga dari Gorontalo yang akan menjemput jenazah almarhum untuk dibawa ke kampung Popayato, tutup Marisi