Reportasesulut.com - Mempererat tali silaturahmi, Wakil Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri SE menggelar acara buka puasa dan tatap muka dengan para imam dan pengurus masjid se -Kota Bitung, Senin (03/06).
Buka puasa yang digelar di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Bitung, Senin 03/06/2019 kemarin, dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Steven Kandouw, Pembawa Ceramah, Ustat Abdulatif Tahir, Bupati Minsel, Frangki Wongkar, Ketua MUI Kota Bitung, Drs Hi Abdulrahman Kaluku, Calon Anggota terpilih Dapil Madidir - Girian, Habriyanto Achmad, Kepala Kemenag Bitung, Fathan Noh dan para Tokoh Agama Muslim Kota Bitung.
Mantiri dalam sambutan mengatakan, acara saat ini bagian dari kami untuk silaturahmi yang setiap tahun kami laksanakan agar terkesan kalau diantara kami tidak ada perbedaan
Membangun Kota Bitung bagian kita semua, bukan milik golongan ataupun satu agama. Kita jaga dan rawat bersama agar kota ini diberkati dengan nikmat dan anugerah rakyat yang ada di Kota Bitung.
Acara ini juga bukan acara partai karena kami identik dengan orang politik karena politik adalah bagian dari satu warna. Saat ini, kami fokus dengan warna - warni karena masyarakat Bitung adalah warna - warni.
Dengan kehadiran dan semangatnya Pak Wagub yang kami kenal di Povinsi Sulawesi Utara orang nasionalisme murni dalam mengedepankan hidup kebersamaan.
Sebagai masukkan kepada Pak Wagub, jumlah penduduk di Kota Bitung kurang lebih 250.000.000, namun secara signifikan belum pasti. Bahkan ada yang bertanya berapa jumlah orang muslim dan kami menjawab tidak tahu karena bukan dilihat dari presentasenya
" Disisi politik Kami tidak mau lagi ada perpisahan menyangkut tentang jumlah agama yang dilihat dari statisik, kalau dihitung jumlah presentase nanti larinya ke politik dan akhirnya menimbulkan akan menimbulkan kecemburuan ".
Kami telah dianjarkan Pak Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai nasionalisme tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan. Bahkan ada yang melihat kami tidak beragama, padahal agama adalah bagian dari kepercayaan kita yang notabene harus kita jalani sesuai hati nurani.
Ada kesan waktu saya berangkat ke Negara Cina dan selalu saya sampaikan di mana - mana. Kesan tersebut itu ketika saya bertemu dengan seorang profesor Cina dan dia bertanya Pak Wakil, Indonesia negara agama saya bilang ya.
Saya pun balik bertanya, profesor tahu tentang alam dunia dan dia menjawab tidak tahu. Terus dia balik bertanya lagi, kalau Indonesia negara beragama kenapa kalian sering berkelahi.
Pertanyaan terakhir ini membuat saya terinspirasi sekali sehingga saya menjawab kalau yang berkelahi bukan orang beragama melainkan orang politisi yang memakai agama sebagai alat.
Agama diajarkan berbuat positif karena ada preman yang memakai agama dan tidak tahu cara memprovokasi yang lebih hebat. Saya yakin dan percaya kalau di Kota Bitung tidak ada orang - orang seperti itu.
Saya imbau, Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah yang tinggal menghitung hari ini, mari kita rayakan dengan penuh suka cita dan paling utama jagalah kemanan dan ketertiban Kota Bitung biar tetap kondusif.
Mewakili Pemerintah Kota Bitung dan Keluarga Besar Dewan Pengurus Cabang Koga Bitung mengucapkan Minal Aidin Wal'Faidzin Mohon Maaf Lahir Dan Batin.
Sementara tausiah ustat Abdulatif Tahir mengutip pesan Nabi Muhammad kepada para sahabatnya, maukah aku tunjukkan amal kebajikan apabila kalian melakukannya dan Allah akan beri kalian kenikmatan.
Para sahabatnya mengatakan kami ingin mendengarkannya wahai Nabi. Disitulah Nabi bersabda kenikmatan manakah yang kalian maksud dari Allah dan Rasul -nya.
Kenikmatan dalam beramal dan muda - mudahan amalannya itu akan membawa umur yang panjang. Buat apa kita berumur panjang kalau kita sakit - sakitan.
Karunia kenikmatan yang akan diberikan tuhan kepada orang yang mengamalkan akan diberikan rezeki dari pintu manapun dan inilah sebuah nikmat yang tiada taranya.
Limpahan rezeki menjadi sumber berkat kehidupan, tapi lebih berkat hidup ini jika berbagi kasih. Maka dari itu, Pak Wagub Provinsi Sulut dan Wakil Wali Kota Bitung, akan memberikan bingkisan kepada para imam se - Kota Bitung.
Belajarlah dari hal kecil tapi bisa bermakna dan maafkan orang yang menzolimimu karena puasa ramadhan akan mengantarkan seorang muslim ke tingkat lebih tinggi ketika saling memaafkan.
Saya mencoba mengutip bahasa alkitab, dimana ada kedamaian maka disanalah akan ada berkat akan turun. Untuk itu, halalkan hartamu kepada orang yang mengharamkan hartanya kepadamu dan cintailah siapapun dengan kecintaan yang tulus tanpa pamrih.
Sementara, Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Steven Kandouw menjelaskan, ketika saya diperintahkan Pak Gubernur suruh hadir diacara ini, saya bilang alhamdulillah karena belum pernah ketemu dengan umat muslim di Kota Bitung.
Mertua orang Malang dan biasanya kalau merayakan lebaran dan natalan, saya dan isteri pulang ke sana. Berhubung mertua sudah meninggal kami tidak pulang.
" Pesan Pak Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, apa yang telah didapat dan sudah dilalui selama Bulan Ramadhan, berakhir di Idul Fitri saja dan muda - mudahan terus berlangsung terus sepanjang tahun ".
Jangan cuman tahan amarah, dengki dan hawa nafsu dunia dibulan puasa saja, tali bagamaiman mengimplementasikan dalam sepanjang kehidupan.
Jika ini terus dilakukan, rasa - rasanya nikmat kita yang dapatkan hari ini bukan cuman sendiri, keluarga kita dirumah dan lebih khususnya bangsa dan negara.
Buka puasa yang digelar di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Bitung, Senin 03/06/2019 kemarin, dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Steven Kandouw, Pembawa Ceramah, Ustat Abdulatif Tahir, Bupati Minsel, Frangki Wongkar, Ketua MUI Kota Bitung, Drs Hi Abdulrahman Kaluku, Calon Anggota terpilih Dapil Madidir - Girian, Habriyanto Achmad, Kepala Kemenag Bitung, Fathan Noh dan para Tokoh Agama Muslim Kota Bitung.
Mantiri dalam sambutan mengatakan, acara saat ini bagian dari kami untuk silaturahmi yang setiap tahun kami laksanakan agar terkesan kalau diantara kami tidak ada perbedaan
Membangun Kota Bitung bagian kita semua, bukan milik golongan ataupun satu agama. Kita jaga dan rawat bersama agar kota ini diberkati dengan nikmat dan anugerah rakyat yang ada di Kota Bitung.
Acara ini juga bukan acara partai karena kami identik dengan orang politik karena politik adalah bagian dari satu warna. Saat ini, kami fokus dengan warna - warni karena masyarakat Bitung adalah warna - warni.
Dengan kehadiran dan semangatnya Pak Wagub yang kami kenal di Povinsi Sulawesi Utara orang nasionalisme murni dalam mengedepankan hidup kebersamaan.
Sebagai masukkan kepada Pak Wagub, jumlah penduduk di Kota Bitung kurang lebih 250.000.000, namun secara signifikan belum pasti. Bahkan ada yang bertanya berapa jumlah orang muslim dan kami menjawab tidak tahu karena bukan dilihat dari presentasenya
" Disisi politik Kami tidak mau lagi ada perpisahan menyangkut tentang jumlah agama yang dilihat dari statisik, kalau dihitung jumlah presentase nanti larinya ke politik dan akhirnya menimbulkan akan menimbulkan kecemburuan ".
Kami telah dianjarkan Pak Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai nasionalisme tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan. Bahkan ada yang melihat kami tidak beragama, padahal agama adalah bagian dari kepercayaan kita yang notabene harus kita jalani sesuai hati nurani.
Ada kesan waktu saya berangkat ke Negara Cina dan selalu saya sampaikan di mana - mana. Kesan tersebut itu ketika saya bertemu dengan seorang profesor Cina dan dia bertanya Pak Wakil, Indonesia negara agama saya bilang ya.
Saya pun balik bertanya, profesor tahu tentang alam dunia dan dia menjawab tidak tahu. Terus dia balik bertanya lagi, kalau Indonesia negara beragama kenapa kalian sering berkelahi.
Pertanyaan terakhir ini membuat saya terinspirasi sekali sehingga saya menjawab kalau yang berkelahi bukan orang beragama melainkan orang politisi yang memakai agama sebagai alat.
Agama diajarkan berbuat positif karena ada preman yang memakai agama dan tidak tahu cara memprovokasi yang lebih hebat. Saya yakin dan percaya kalau di Kota Bitung tidak ada orang - orang seperti itu.
Saya imbau, Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah yang tinggal menghitung hari ini, mari kita rayakan dengan penuh suka cita dan paling utama jagalah kemanan dan ketertiban Kota Bitung biar tetap kondusif.
Mewakili Pemerintah Kota Bitung dan Keluarga Besar Dewan Pengurus Cabang Koga Bitung mengucapkan Minal Aidin Wal'Faidzin Mohon Maaf Lahir Dan Batin.
Sementara tausiah ustat Abdulatif Tahir mengutip pesan Nabi Muhammad kepada para sahabatnya, maukah aku tunjukkan amal kebajikan apabila kalian melakukannya dan Allah akan beri kalian kenikmatan.
Para sahabatnya mengatakan kami ingin mendengarkannya wahai Nabi. Disitulah Nabi bersabda kenikmatan manakah yang kalian maksud dari Allah dan Rasul -nya.
Kenikmatan dalam beramal dan muda - mudahan amalannya itu akan membawa umur yang panjang. Buat apa kita berumur panjang kalau kita sakit - sakitan.
Karunia kenikmatan yang akan diberikan tuhan kepada orang yang mengamalkan akan diberikan rezeki dari pintu manapun dan inilah sebuah nikmat yang tiada taranya.
Limpahan rezeki menjadi sumber berkat kehidupan, tapi lebih berkat hidup ini jika berbagi kasih. Maka dari itu, Pak Wagub Provinsi Sulut dan Wakil Wali Kota Bitung, akan memberikan bingkisan kepada para imam se - Kota Bitung.
Belajarlah dari hal kecil tapi bisa bermakna dan maafkan orang yang menzolimimu karena puasa ramadhan akan mengantarkan seorang muslim ke tingkat lebih tinggi ketika saling memaafkan.
Saya mencoba mengutip bahasa alkitab, dimana ada kedamaian maka disanalah akan ada berkat akan turun. Untuk itu, halalkan hartamu kepada orang yang mengharamkan hartanya kepadamu dan cintailah siapapun dengan kecintaan yang tulus tanpa pamrih.
Sementara, Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Steven Kandouw menjelaskan, ketika saya diperintahkan Pak Gubernur suruh hadir diacara ini, saya bilang alhamdulillah karena belum pernah ketemu dengan umat muslim di Kota Bitung.
Mertua orang Malang dan biasanya kalau merayakan lebaran dan natalan, saya dan isteri pulang ke sana. Berhubung mertua sudah meninggal kami tidak pulang.
" Pesan Pak Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, apa yang telah didapat dan sudah dilalui selama Bulan Ramadhan, berakhir di Idul Fitri saja dan muda - mudahan terus berlangsung terus sepanjang tahun ".
Jangan cuman tahan amarah, dengki dan hawa nafsu dunia dibulan puasa saja, tali bagamaiman mengimplementasikan dalam sepanjang kehidupan.
Jika ini terus dilakukan, rasa - rasanya nikmat kita yang dapatkan hari ini bukan cuman sendiri, keluarga kita dirumah dan lebih khususnya bangsa dan negara.
Semua rangkaian acara buka puasa bersama ditutup dengan penyerahan bingkisan yang diserahkan Wagub dan Wawali kepada para imam dan pengurus masjid serta tokoh agama muslim se - Kota Bitung.