
Reportasesulut.com- Patut bangga. Memilih Hillary Brigita Lasut sebagai wakil aspirasi masyarakat Sulut yang duduk sebagai Anggota DPR RI termuda, akhirnya menarik perhatian tv nasional.
Hillary diundang sebagai salah satu narasumber perwakilan kaum millennial membahas soal "Merajut Kebangsaan" program apa kabar indonesia, siar langsung jam delapan malam, melalui tvone di area pasar malam, jl. Raya menceng raya, cengkareng, Jakarta Barat, sabtu (17/8/2019),
Topik merajut Kebangsaan dibahas mendalam bersama Hillary dan tiga narasumber lainnya, yakni Agus Widjojo (Gubernur Lemhanas), Ahmad Basarah (wakil ketua MPR) dan Prie Gs (budayawan)
Presenter tvone Chacha Annissa menggiring tanggapan masing-masing narasumber soal merajut kebangsaan. Hillary menanggapinya lebih realistis.
"Merajut kebangsaan" kata Hillary dalam kesempatannya memberi pandangan "Sebagai generasi muda, sebaiknya kita lebih fokus menyelesaikan masalah yang lebih kursial"
Hillary sepertinya "jengkel" melihat intoleransi, radikalisme yang menurutnya mulai menjalar di Indonesia. Ia lebih mengharapkan tindakan mempertahankan kemerdekaan indonesia "Lupakan masalah pemilu kemarin, ayo kita lupakan perpecahan"
Ada harapan baru. Hillary kemudian menambahkan alasan kenapa masyarakat memilih anak muda "Saya berpikir, yang dilihat mereka adalah harapan, perubahan masa depan yang lebih baik" lanjutnya "anak muda membuat inovasi, membuat gebrakan terobosan baru"
Hillary menjamin, kehadirannya semoga berguna bagi masyarakat dalam melindungi idealisme masyarakat dan ideologi bangsa.
Menurut Hillary, ideologi Indonesia sudah mutlak dan final. Tidak perlu diperdebatkan. Apa lagi diragukan. "Kalo kami di partai Nasdem, boleh restorasi perubahan tapi yang sudah mutlak tolong jangan dirubah"
Pesan Hillary semakin menyita perhatian penonton ketika menyinggung masalah radikalisme, intoleransi, rasisme, yang menurutnya masih terlihat di indonesia. Ia lantas membandingkan dengan negara Jepang yang masyarakatnya mengarahkan permasalahan nasional kepada perkembangan teknologi yang memanusiakan manusia lainnya.
Pernyataan Hillary tak putus harapan, ia malah melihat kesempatan "Sebagai generasi muda, memang ini tanggung jawab kita bersama, untuk bisa mempertahankan persatuan bangsa" lanjutnya "Lebih mudah merebut kemerdekaan daripada mempertahankan kemerdekaan"
Diskusi semakin meriah, semeriah latar dialog terbuka di area usaha pasar pak Haji Mair Effendi.
Panggung yang merakyat. Tvone bekerja sama dengan pak Mair. Pemilik usaha pasar malam. Setting panggung pun terlihat meriah dengan lalu lalangnya masyarakat sekitar serta diring musik angklung UDJO setiap kali "break"
Kepercayaan diri Hillary semakin terbukti, berdialog secara terbuka di depan publik.
Menutup perbincangan, Hillary pun berpesan "Saya cuma berharap. Semoga, setelah pilpres kemarin masyarakat sudah memilih pemimpin yang pro rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Saya tentu berharap, nanti kedepannya, mampu membawa dampak yang baik buat perekonomian masyarakat"
Akhir acara preseter tvone mengucapkan selamat kepada Hillary "Selamat bertugas, wujudkan aspirasi Masyarakat"
-Heski Hendom-