Para staff dan pegawai Dinas Kesehatan Kota Bitung berhamburan keluar ruangan saat terjadinya gempa.
Gempa yang terjadi pada pukul 16.49 Wita itu terasa cukup kuat dan menimbulkan getaran selama kurang lebih 1 hingga 2 menit.
"Torang sementara ada kerja di dalam ruangan kong dapa rasa tanah goyang. Karena lumayan kuat deng lama, torang samua langsung lari kaluar kantor," ungkap Deisy Ansela, salah seorang pegawai Dinas Kesehatan yang masih gemetar karena panik.
Informasi yang diterima dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa magnitudo 7,1 itu berlokasi di 89 Kilometer Barat Laut Daruba, Maluku Utara dengan kedalaman 112 Kilometer.
Observer BMKG Bitung memantau perkembangan gempa yang berpusat di dasar laut perairan Maluku.
"Gempa terjadi akibat adanya pelepasan energi dari lempeng dan patahan yang ada di Laut Maluku," jelas Ricky Daniel Aror, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bitung.
"Meski getarannya cukup kuat, namun alat deteksi yang kami miliki tidak mengeluarkan tanda akan terjadinya tsunami. Tetapi biasanya, gempa-gempa susulan masih akan terus terjadi dan dihimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terjadinya gempa susulan, " kata Ricky sembari mengatakan agar masyarakat tidak perlu panik.
Ricky Daniel Aror, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bitung.
Selain tidak berpotensi tsunami, gempa yang terjadi pada Kamis sore ini juga tidak menimbulkan kerusakan atau pun korban luka. Warga kota Bitung pun tetap melanjutkan aktivitas seperti biasanya. (Adj)