MSM Sumbang Ribuan Masker dan Rapid Test -->

Iklan Semua Halaman

MSM Sumbang Ribuan Masker dan Rapid Test

Kamis, 04 Juni 2020
Walikota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban memeriksa alat rapid test bantuan dari PT. MSM/PT. TTN yang diserahkan oleh David Sompie. 
Reportasesulut.com - PT. Meares Soputan Mining (MSM) dan PT. Archi Indonesia Tbk, Kamis pagi, (04/06) menyerahkan bantuan alat rapid test dan ribuan masker kepada Pemerintah Kota Bitung.

Penyerahan bantuan yang digelar di pelataran Kantor Walikota Bitung itu diserahkan langsung oleh Presiden Direktur PT. MSM,  David Sompie didampingi Herry Inyo Rumondor, Public Relation PT.  MSM dan diterima langsung oleh Walikota Bitung,  Maximiliaan Jonas Lomban. 

"Sebanyak 3500 masker untuk dibagikan ke masyarakat dan 500 masker khusus untuk tim medis.  Kualitas masker yang kami berikan berstandard Covid-19 dan kami pesan khusus dari pabrik pembuatnya. Selain masker,  400 unit alat rapid test juga kami berikan untuk digunakan oleh Dinas Kesehatan Bitung," jelas David Sompie, mantan Presiden Direktur PT. Newmont Minahasa Raya itu. 

Walikota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya atas kepedulian PT. MSM yang telah menyumbangkan masker dan alat rapid test ini. 

"Saya selaku Walikota dan mewakili tim medis, juga masyarakat Kota Bitung mengucapkan terima kasih kepada PT. MSM dan PT. Archi Indonesia atas bantuan yang diberikan ini. Perang melawan Covid-19 memang menjadi tanggungjawab kita semua. Tentunya, bantuan ini sangat berharga dan berguna bagi kami,  khususnya bagi tim medis dan masyarakat Kota Bitung, ungkap Walikota Lomban. 

Sementara itu, sejak pandemi Covid-19 melanda, David Sompie mengaku melakukan pengurangan personil dengan merumahkan tenaga kerjanya. Produksi hasil tambang pun ikut berpengaruh seiring pengurangan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan tambang emas itu. 

"Dengan adanya pandemi covid ini,  kami memang melakukan pengurangan dan penyesuaian tenaga kerja karena kami harus menerapkan protokol kesehatan standard Covid-19 dengan melakukan pembatasan.  Tapi lebih banyak yang Work from Home atau bekerja dari rumah.  Produksi atau hasil tambang pun ikut menyesuaikan," jelas Sompie. 

Pada kesempatan itu,  Sompie juga menyatakan masih terus melakukan pembebasan lahan di wilayah pertambangan dan sedang merencanakan perluasan areal tambang. 

"Untuk saat ini belum ada perluasan areal tambang selain hanya pembebasan lahan dari rencana semula. Tergantung pada site plan di akhir tahun nanti. Apakah kita akan perluas atau tidak," ungkap David Sompie didampingi Herry Inyo Rumondor. 

Sejak mendapat restu dari pemerintah pada tahun 1986 silam, rencana areal tambang yang akan dieksploitasi seluas 8,9 ribu hektar dari rencana semula, 741 ribu hektar sesuai kontrak karya awal.

Kini saham PT. MSM dan PT. TTN (PT. Tambang Tondano Nusajaya) dikuasai PT. Archi Indonesia dan PT. Rajawali Corpora yang pada tahun 2002 diakuisisi dari perusahaan tambang asal Australia, Aurora  Gold. 

Dan pada tahun 2010, tambang emas yang terletak di wilayah Minahasa Utara dan Bitung ini baru mulai berproduksi.(Adj)