![]() |
Owner Tanta Moon dan Patar Situmorang, Senior Manager Perencanaan PLN Unit Untuk Pembangunan Sulawesi Bagian Utara (Pembangunan Proyek Sulut, Gorontalo dan Sulteng) |
Barangkali, Anda pernah melihat mobil sering lewat di area dalam kota Manado. Menuju pantai berjejer membawa fiberglass dan plastic, yang dibentuk seperti perahu kecil sempit, ukuran hanya muat satu orang. Bisa saja, itu milik komunitas KAYAMA.
KAYAMA akronim dari Kayak Adventure Manado. Komunitas perdana pencinta kayak di Sulut itu dirintis oleh Bernadus Budihartono dan Drevy Malalantang (Direktur Stiepar Manado).
Berawal dari kecintaan terhadap laut, untuk menikmatinya Budi dan Drevy membeli kayak sebagai alat transportasi laut.
Transportasi unik ciptaan Inuit, seniman dari Alaska itu semakin digemari, karena dinilai aman dan punya daya tarik tersendiri. Selain itu, bermain kayak ada manfaatnya bagi kesehatan; membantu pembakaran kalori, meningkatkan kekuatan tubuh, melenturkan persendian tulang, dan mencega stres. itulah kenapa, anggota pencinta kayak di manado kini mulai bertambah.
“Sudah ada sekitar 15 orang yang gabung” Tutur Drevy, yang tidak pernah alpa berkayak, jika ada tanggal merah dalam kalender kerjanya.
Berkayak ternyata bagi mereka bukan sekedar hobi, ada misi “terselubung” di sana. Dengan berkayak mereka bisa menjangkau pulau-pulau. Kemudian ikut merasakan, melihat secara langsung masalah yang dialami. Seperti halnya ketika KAYAMA tiba di pulau Siladen. Didapati, ada masalah yang sudah bertahun-tahun belum terselesaikan, yakni; sulitnya listrik.
Beruntung ada hotel resort bertengker dipulau itu, merekalah penyuplai listrik masyarakat. Namun, sejak pandemik covid-19 menyebar, mengakibatkan lumpuhnya ekonomi sulut, termasuk pulau siladen, resort-resort di sana tutup karena mengalami kerugian. Seperti halnya Tanta Moon Villas, salah satu penyuplai listrik masyarakat. Penginapan indah itu ikut merasakan betapa berat beban menyuplai listrik tanpa bantuan atau kurangnya perhatian pemerintah apa lagi dimasa pandemik seperti sekarang.
“Sejauh ini, kamilah yang menyuplai listrik kepada masyarakat. Dan ini cukup makan anggaran yang besar. Semoga ada perhatian serius dari pihak pemerintah” Ucap Daisy Dhe Rompas, pemilik Tanta Moon Villas.
Melihat masalah di atas, tentu buka kebetulan jika Pulau Siladen, sabtu, (19/7/2020) kedatangan tamu bernama Patar Situmorang. Beliau adalah Senior Manager Perencanaan PLN Unit Untuk Pembangunan Sulawesi Bagian Utara (Pembangunan Proyek Sulut, Gorontalo dan Sulteng). Pertama kali beliau tiba, langsung terpukau dengan keindahan pulau yang ia injak.
“Jujur, selama perjalanan mengunjungi tempat-tempat indah, baru ini saya melihat pulau yang menarik” Pukau Patar, Senior Manager Perencanaan PLN Sulawesi Bagian Utara saat tiba di Siladen dengan menggunakan Kayak.
Dengan suara yang masih terkesan ngos-ngosan, karena barusan selesai mengayuh kayak dari Manado sampai pulau siladen, Pak Patar lantas langsung didekati pemilik Tanta Moon Villas, kepada beliau disampaikan keluhan yang dialami penghuni pulau, soal belum adanya layanan PLN. Respon Pak Patar sangat baik dan penuh keseriusan membantu.
“Nanti akan saya sampaikan kepada pimpinan PLN agar pulau siladen dapat segera dilayani, listrik PLN” Ucap Pak Patar penuh kesungguhan.
Tentu ini adalah doa masyarakat pulau siladen. Semoga kedatangan Senior Manager Perencanaan PLN Unit Untuk Pembangunan Sulawesi Bagian Utara itu, bisa mempercepat harapan masyarakat, agar layanan listrik diadakan di pulau siladen.
Pak Patar tiba di Siladen bersama rombongan komunitas KAYAMA, mengayuh kayak dari Manado hingga pulau siladen. Setiba di Siladen, beliau membandingkan kenikmatan bermain kayak saat di awal Vietnam dan di siladen, kata beliau, Siladen yang terbaik.
Sangat cocok pernyataan beliau, Siladen memang destinasi terbaik di mata dunia.